Assalamualaikum manteman...
Apa kabarnya? Baik kan?Aku up lagi, jangan pernah bosan ya dengan cerita aku yang satu ini.
Jangan lupa vote serta komen ya, epribadeh. Follow juga akun ini, biar tau info lebih lanjut, okay.
Enjoi my story.
Happy reading!!
**********
Nada keluar dari ruangan Pak Ali, sesuai perintah Bisma. Gadis itu memberitahu sangat detail tentang pingsannya Gara.
Ia mengigit ujung kukunya, gelisah. Setelah keluar dari ruangan Pak Ali, Nada bertemu dengan Bu Sinta. Wanita itu mengatakan bahwa hukumannya selesai.
"Kenapa lo panik gini sih, Nad." gumamnya pelan.
Nada memijat pelipisnya, gadis berambut sebahu ini duduk di kursi koridor. Mencoba menepis perasaan cemasnya yang terus menerus muncul.
"NADAAA!" panggil Putri yang berlari.
Gadis itu terhengal-hengal dengan nafas yang tidak beraturan. Duduk di samping Nada. Embun, Rindu, Sania dan juga Radha menghampirinya.
"Lo ngga ke kantin, Nad?" tanya Rindu.
Nada menggeleng, tatapannya kosong.
"Beneran Gara pingsan, Nad?" Putri sangat tidak sabaran, langsung menanyakan hal itu.
"Iya." jawab Nada singkat.
"Kok bisa?"
Nada mengeleng lemah, ia tidak tau apa penyebabnya Gara pingsang. Yang ia tau mungkin Gara hanya kelelahan. Namun, ada yang menjanggal, ini bukan pertama kalinya Nada melihat Gara mimisan seperti tadi.
"Gue juga ngga tau, gue kira tuh anak becanda. Yaudah gue biarin aja dia tergeletak di lapangan." cerita Nada pada sahabatnya.
"ASTAGA! NADA!" pekik Radha membuat teman-temannya kaget.
"Jahat banget sih, lo. Terus? Terus? Gimana?" lanjutnya.
Nada menatap malas Radha, sahabatnya yang satu itu memiliki kebiasaan yang heboh kalau mendengar cerita.
"Ya gitu.. Gue liat kok masih betah tiduran, yaudah gue panggil panggil kok beneran ngga nyaut." lanjut Nada bercerita.
"Dan yang bikin gue kaget itu, dia mimisan loh!"
"What? Mimisan? Duh, serem banget." Ujar Embun bergidik.
Rindu yang sedari tadi hanya mendengarkan tanpa berkata apapun tengah memikirkan sesuatu. Tentang Gara, jelas Rindu memikirkan itu.
"Mungkin dia cuma panas dalam, makanya jadi mimisan." ucap Rindu, mencoba menepis segala pikirannya tentang Gara.
"Entahlah." seru Nada lemah.
Nada juga tidak tau, dalam hati kecilnya bertanya apa ada sesuatu yang Gara sembunyikan. Ini bukan pertama kalinya Nada melihat Gara drop seperti ini.
Ia harus mencari tau, mungkin Bisma bisa menceritakan sedikit tentang Gara.
"NAKULA!" panggil Radha pada Nakula yang tadi lewat.
Lelaki tengil itu menoleh, dan melangkah menghampiri Radha.
"Gara gimana?" tanya Radha penasaran.
Terlihat Nakula kelabakan, ia harus menjawab apa. Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dia baik-baik aja, cuma kecapean doang." jelas Nakula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara Nada [TAMAT]
Teen Fiction"Selamat tinggal, cinta terindah!" "Peluk gue untuk terakhir kalinya," tangan Gara berusaha meraih Nada, tatapan penuh permohonan pun ia sorotkan. Sedangkan gadis itu tengah terisak dan membuang pandangan kearah lain, ia tidak ingin melihat wajah G...