Assalamualaikum teman👋
Bagaimana kabarnya? Masih ada yang nungguin Gara Nada?AKU BUTUH VOTE SAMA KOMEN!
AKU JUGA MEMBUTUHKAN KALIAN MEREKOMENDASIKAN CERITA INI PLIS!!REKOMENDASI KAN DI SEGALA SOSMET KALIAN, IQ, TIKTOK, FB. APAPUN. DAN JANGAN LUPA TAG AKU:)
Sudahlah, selamat membaca!!
*******
Bruk!
Semua buku yang ada di tangan Nada terjatuh berserakan pada lantai sekolah. Nada berjongkok memunguti buku-bukunya tanpa sepatah kata yang dia ucapkan.
"Maaf, aku ngga sengaja." seorang perempuan juga berjongkok mengambil buku-buku tersebut.
Nada mendongak kan kepalanya menatap orang itu tanpa ekspresi malah ia mempercepat gerakannya mengumpulkan buku-bukunya.
"Ngga apa-apa, gue bisa sendiri." Nada mengambil buku yang di tangan gadis itu dan berdiri.
"Lain kali, kalau jalan itu hati-hati."
Setelah mengatakan kalimat itu dengan tegas namun terkesan cuek Nada melangkahkan kakinya meninggalkan gadis yang telah menabraknya. Gadis berambut pirang itu menatapnya dengan perasaan bersalah.
"Pasti Nada marah sama aku." gumam gadis bername tag WULAN ADRIANI itu menunduk lesu.
"Maafin aku, Nad."
"Aku ngga bermaksud."
Wulan melangkah pelan dengan gontai ia berjalan menuju kelasnya, sejak bersekolah di SMA Rajawali tidak mudah baginya untuk mendapatkan teman. Disinu ia hanya mengenal Gara dan Pasukan pandawa. Mengenal Nada dan Rindu, hanya itu saja. Dirinya sulit bergaul dan tidak terlalu pandai mencari teman.
Kembali pada Nada, gadis itu duduk sendirian di perpustakaan dengan sebuah buku fisika di hadapannya. Belajar dan menenangkan diri di perpustakaan adalah hal yang terbaik, tidak ada ganguan Radha ataupun Yudistira.
"Psttt... "
Nada mendelik sekilas kemudian kembali fokus pada bukunya.
"Belajar mulu, Nad."
"Nggak di kelas, nggak di perpustakaan. Belajar mulu."
Nada diam dan terus membaca bukunya tanpa berniat menggubris ocehan orang di sebelahnya.
"Nad... " panggilnya namun gadis itu masih tampak fokus pada bukunya.
"Nada!" panggil orang itu lagi.
Nada berdecak dan menutup bukunya kasar menatap nyalang orang yang di hadapannya ini dengan tetapan tidak suka.
"BERISIK!!" ucap Nada sinis.
Lelaki itu tersentak terkejut dengan kata lantang yang di ucapkan oleh Nada.
"Nad, lo marah sama gue?" tanya Gara, ternyata lelaki yang tadi menganggunya itu adalah Gara.
Alis Nada terangkat menatap Gara, "Ngapain gue marah sama lo, bukan siapa-siapa juga." balasnya, ia berdiri dan beranjak dari tempat yang didudukinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara Nada [TAMAT]
Fiksi Remaja"Selamat tinggal, cinta terindah!" "Peluk gue untuk terakhir kalinya," tangan Gara berusaha meraih Nada, tatapan penuh permohonan pun ia sorotkan. Sedangkan gadis itu tengah terisak dan membuang pandangan kearah lain, ia tidak ingin melihat wajah G...