53-Stadium Akhir

549 95 107
                                    

Assalamualaikum masih bersama Azeet disini!!
Aku mau up Gara Nada nih!
Vote sama komen harus yaaaa...

Selamat membaca, Happy reading

******

Hari ini Nada memutuskan untuk menemui Gara, setelah berpikir panjang akhirnya Nada mengalahkan egoisnya dan mau mengajari Gara lagi.

Ia tau apa yang terjadi jika dia terus terusan bersama Gara, tapi Nada tidak ingin egois. Gara membutuhkannya untuk mewujudkan keinginannya.

"Assalamualaikum, permisi!" ucap Nada menekan bel di rumah Gara.

Gadis itu berdiri di depan rumah megah kepunyaan mantan kekasihnya, lucu, mantan kekasih? Baru saja menjalin hubungan yang tak lebih dari dua bulan, tapi sekarang sudah berakhir.

"Assalamualaikum!" seru Nada dengan sedikit meninggikan suaranya.

Tak lama pintu gerbang terbuka lebar menampilkan sesosok Mang Ujang berdiri di hadapannya.

"Wa'alaikumussalam. Eh Neng Nada, mau ketemu Aden, ya?" tanya Mang Ujang dengan cengiran khasnya.

Nada mengangguk, "Iya, Mang." jawabnya.

"Yaudah, sok atuh silahkeun masuk aja, Aden ada di dalam."

Nada kembali menganggukan kepalanya dan melangkah melewati lelaki paruh baya itu. Kakinya menghentikan langkah saat berdiri di depan pintu rumah Gara.

Tangannya terangkat mengetup pintu besar itu, "Permisi!" ucapanya.

Pintu terbuka dan menampilkan seorang Sagara yang memakai kaos putih dan celana selutut lengkap dengan kupluk di kepalanya. Lelaki itu berdiri tegak di depan pintu berhadapan dengan Nada, matanya memandang tajam Nada dengan tangan yang bersembunyi pada saku celananya.

"Gara kok ganteng banget... " gumam Nada dalam hatinya.

Sadar akan apa yang ada di pikiran dan hatinya Nada langsung mengerjapkan mata diselingi gelengan pelan kepalanya.

"Astaga Nada! Sadar! Udah jadi mantan."

"Lo telat sepuluh menit." suara berat dan kaku itu terdengar di telinga Nada membuatnya menatap sang punya suara sengit.

"Cuma sepuluh menit doang, masih untung ya, Gar. Gue baik hati masih mau ngajarin lo yang bloon-nya kagak ketulungan." timpal Nada mengomeli.

Gara terlonjak dan menatap Nada heran, dalam hati ia mengutuki dirinya sendiri. Apa-apaan ini dia baru berucap empat kata dan gadis ini membalasnya dengan omelan? Oke, Gar. Diam lebih baik.

"HEH NGOMONG APA LO BARUSAN?" Gara baru sadar akan apa yang Nada ucapkan, jelas saja ia tidak terima. Dia tidak bodoh hanya saja kepintarannya masih bersembunyi dan tidak ingin menunjukkan diri.

Nada menatap sengit kearah Gara, tangannya bersilang di depan dada. "Lo budek, ya?" tanya Nada pada Gara.

Gara merasa geram, tangannya terangkat keudara tepat di hadapan Nada ia menggerakkan telapak tangannya itu seperti ingin meremas seseorang.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang