Gara Nada [TAMAT]

60-Kesempatan Kedua

Assalamualaikum!!

Siap buat baca Gara Nada?

Oke dehh cekitdot, eh, jangan lupa vote dulu sama komen sebanyak-banyaknya!

HAPPY READING

*******

Tap... Tap... Tap...

Suara langkah kaki menggema memenuhi setiap lorong rumah sakit. Dengan tergesa-gesa Nada berjalan di koridor rumah sakit ini untuk segera menemui Gara.

Gadis itu mempercepat langkahnya, ia berlari saking tidak sabarnya untuk bertemu dengan lelaki yang selama ini menjadi sumber kerinduannya.

Huh... Huh.. Pyuh...

Tepat di depan pintu ruangan yang ia tuju, Nada mengatur napas yang terhengal-hengal. Perlahan tapi pasti tangannya terulur menggapai knop pintu.

Ceklek!

Pintu terbuka.

Nada melangkah masuk ke dalam ruangan, dengan langkah pelan ia berjalan menuju ranjang Sagara.

"Eh! Nada!" seru Wulan ketika berbalik badan.

Nada tersenyum tipis kearah gadis itu. Dalam hatinya ia bertanya kenapa Wulan disini, diruangan Gara?

"Hai, Lan!" sapa Nada pada Wulan.

Matanya sejak tadi menyusuri setiap sudut namun tidak menemukan keberadaan Gara, kemana lelaki itu?

"Cari Gara?" tanya Wulan, gadis itu sepertinya sedang merapikan kasur yang di tempati Gara.

Hanya sebuah anggukan kecil yang Nada berikan sebagai jawaban.

"Dia di taman, coba deh kamu susulin, dia lagi nunggu kamu tau." ucap Wulan kepada Nada.

"Taman?"

Wulan menganggukkan kepalanya untuk Nada tanpa membalas dengan ucapan gadis itu kembali melanjutkan kegiatannya.

Tarikan napas berat terdengar, Nada menatap setiap pergerakan Wulan dengan pikiran yang entah kemana.

Ting!

Ting!

Ting!

Beberapa dering notifikasi membuyarkan lamunan Nada, segera ia mengambil ponselnya dari saku.

Kucing Nakal😼

Gue di taman!
Kursi putih samping pohon pinus.

Temui gue disini.

Setelah membaca pesan dari Gara, Nada berbalik badan sebelum melangkah ia melirik kearah Wulan sebentar.

"Gue ke taman dulu, Lan." pamit Nada.

Wulan mengangguk, "Iya, hati-hati." balasnya ramah.

Nada melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan ini. Ia berjalan sedikit berlari agar sesegera mungkin berjumpa dengan Gara.

Rasanya, Nada ingin sekali memeluk lelaki itu. Mendengar kabar Gara sudah tersadar dari koma adalah kebahagiaan sempurna untuknya. Penantiannya tidak sia-sia untuk Gara dan sekarang Nada hanya ingin memeluk lelaki itu dan tidak akan membiarkan Gara tertidur lagi.