48-Menunggu Kabar

464 85 102
                                    

Assalamualaikum prend!!

Apa kabar?

Kalau Gara Nada di jadiin novel gimana? Kalian mau beli gak?

Mau kan peluk Gara dalam versi buku??

Ingat! Nabung mulai sekarang, okay!

Jangan lupa vote, komen and share.

Happy Reading!

********


Sinar matahari terlihat begitu cerah di hari pagi ini. Cerahnya matahari pagi ini tentu tidak secerah persaan Nada, gadis yang sedang duduk di kursi depan rumahnnya itu terlihat merengut sembari memainkan ponselnya.

Matanya melirik jam tangan di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07:06. Ia menghela napas gusar, sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi dan jika tidak berangkat dari sekarang Nada pasti akan terlambat.

"Gara kemana, sih?" tanya Nada menggerutu.

Setelah mengantarkan Nada pulang dalam keadaan basah karena hujan kemarin, Gara menghilang tidak ada kabar. Ponsel lelaki itu mati dan sampai sekarang tidak bisa dihubungi.

Kepala Nada menoleh ketika mendengar derum kendaraan roda dua melaju kearahnya. Senyum yang sempat muncul di bibirnya seketika menghilang saat mengetahui seseorang bermotor itu bukanlah Gara.

Lelaki itu mematikan mesin motornya dan berhenti tepat di hadapan Nada.

"Selamat pagi Nadaaa... " sapa seseorang itu.

Nada mengerlingkan matanya malas, menatap lelaki itu datar.

"Hm. Pagi!" balas Nada tanpa minat.

Saat lelaki itu turun dari motor dan meposisikan diri duduk di samping Nada. Matanya langsung melirik samping memperhatikan lekuk wajah Nada yang cemberut.

"Tuh muka kenapa di tekuk gitu? Abis di ghosting?" tanya lelaki berhidung mancung di sebelah Nada ini.

"Berisik banget sih lo!"

Sesaat Nada menatap lelaki di sampingnya itu dengan wajah serius membuat yang di tatap juga membalas dengan tatapan bingung.

"Bis, Gara kemana?" tanya Nada pada lelaki yang ternyata itu Bisma.

Detik itu juga setelah mendengar pertanyaan Nada. Bisma langsung tertawa mengejek sepupunya yang sekarang menjelma menjadi seorang yang bucin.

"Bismaaaaa... Gue serius, Gara mana?" rengek Nada mengoyang-goyangkan lengan Bisma.

Lelaki itu menghentikan tawanya sekejap, ia lihat kearah Nada dalam lalu tak berselang lama ia memalingkan pandangan menatap kearah lain.

"Lo kan pacarnya, kok nanya gue?" tanya Bisma balik.

"Sejak semalam Gara itu gak ada kabar, Bis. Gue cuma khawatir aja, takutnya dia sakit soalnya kemarin pas anterin gue pulang dia basah kuyup." Bisma dapat melihat dengan jelas raut wajah Nada yang benar-benar mencemaskan Gara.

"Dia gak apa-apa kok. Mungkin hp nya low jadi gak sempet kabarin lo." balas Bisma dengan nada yang begitu santai.

Nada bergumam kecil menanggapi ucapan dari Bisma. Apakah benar ponsel lelaki itu mati dan belum sempat di isi dayanya?

"Udah! Ayok berangkat, nanti kita telat." ajak Bisma.

Lelaki itu bangkit lebih dahulu dan berbalik melihat Nada yang sepertinya enggan meninggalkan kursi kayu itu.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang