21-Obat

713 97 19
                                    

ASSALAMUALAIKUM.... AUK KEMBALI NIH, ADA YANG RINDU??

JANGAN LUPA YA YANG BACA INI HARUS VOTE KARENA VOTE ITU GRATIS!!!!

JANGAN LUPA JUGA KOMEN, PENUHI DONG PARAGRAF NYA DENGAN KELUH KESAH KALIAN TENTANG BAB INI!!!

KALIAN HARUS BANGET FOLLOW AKU INI YAHHHHH....

FOLLOW JUGA @azeet.azizah IG NYA AKU NIHH!!!

SO, HAPPY READING GUYS!!!!

***********

Nada masih berada di posisinya, duduk di tepi ranjang Gara. Matanya terus menatap setiap pergerakan lelaki yang baru saja membuatnya memutuskan sesuatu, sekarang, detik ini, saat ini, Nada memutuskan untuk berhenti menjadi guru pribadinya Gara.

Setelah tadi Gara memaksanya berhenti bermain hujan dan mengangkatnya layaknya karung beras, Nada tidak bisa menerima itu semua.

Dia terus saja menatap tajam Gara, aura permusuhan terlihat jelas di manik mata gadis basah kuyup yang duduk manis di ranjang Gara.

"Ganti baju!" Nada terperanjat saat Gara melemparkan pakaian untuknya di depan wajahnya.

Matanya lagi-lagi mendelik tajam pada Gara, Nada memperhatikan baju itu. Sebuah dres selutut? Mata Nada menatap Gara menyelidik.

"Baju siapa nih? Baju cewek simpenan lo? Apa baju lo?" tanya Nada tak berdosa.

Gara menggelangkan kepalanya kesal mendengarkan gadis itu. "Jangan banyak tanya, buruan ganti baju." titah Gara.

Nada hanya manggut-manggut saja. Ia berdiri dan berjalan menuju pintu kamar mandi. Baru beberapa langkah, Nada berhenti dan berbalik badan menatap Gara penuh arti.

"Kenapa?" tanya Gara ngegas.

Nada hanya cengengesan.

"Anu..... " gumam Nada menunduk.

"Anu apaan?" alis Gara terangkat sebelah.

Jujur Nada sangat malu mengatakan hal ini, namun ia harus mengatakannya.

"Eumm... Anu... Gar... "

"Apaan sih, Nad. Yang jelas dong." Gara sungguh tidak mengerti.

Nada menarik nafas perlahan dan berjalan mendekat pada lelaki itu. Cengiran demi cengiran terpampang nyata di wajah cantik Nada, membuat Gara bergidik ngeri. Kesambet nih cewek!

"Gar!" panggil Nada pelan.

Gara menoleh cepat tatapannya berubah tidak bisa di artikan.

"Apaan?"

Nada memilin ujung baju ganti yang ada di tangannya kepalanya yang tadi menunduk kini mendongak lalu nyengir.

"Lo ada daleman?"

"HAH?"

"Gimana? Gimana? Gimana?"

Mata Gara membola sempurna, mulutnya terbuka lebar mendengar pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Nada.

"Lo ngasih gue baju ganti, masa iya gue ngga pake daleman."

Oke, sekarang Gara mengerti. Lelaki itu kembali menormalkan mimik wajahnya dan duduk kembali di atas kasurnya. Tangan besar Gara meraih ponselnya lalu meletakkannya di telingannya.

"Ke kamar gue sekarang." setelah mengatalan itu Gara melempar ponselnya asal, di atas kasur. Gara masih sayang kalau melemparnya ke lantai.

Beberapa saat kemudian, datanglah Ipeh dengan kepolosannya. Jadi tadi Gara menelpon Ipeh.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang