54-Kenapa Rindu

498 83 75
                                    

Assalamualaikum pren!
Udah gak sabar kan?

Cus vote sama komen dulu.

Happy reading

*******

Singkat waktu berjalan, semua murid SMA Rajawali menjalani UAS hari pertama. Nada, Yudistira, Arjuna dan yang lainnya sedang sibuk mengerjakan soal-soal dengan semampu mereka, bukan hanya mereka tapi yang lain juga.

Ujian kali ini cukup melelahkan karena soal-soal sangat sulit dan dengan gala upaya mereka akhirnya dapat menjawab soal matematika ini.

"Nad, kantin yuk." ajak Radha saat pengawas ujian keluar dari kelasnya.

Nada menoleh kebelakang menatap kearah gadis itu. "Lo duluan aja, nanti gue nyusul." ucapnya pada Radha.

Gadis itu mengangguk dan berdiri, dengan Sania juga Putri mereka berjalan keluar menuju kantin meninggalkan Nada di dalam kelas.

Nada berjalan menghampiri meja Arjuna, "Jun." panggil Nada pada lelaki itu.

Arjuna yang menempelkan kepalanya pada meja itu pun mendongak tanpa menegakkan tubuhnya.

"Kenapa, Bidadari?" tanya Arjuna tak bersemangat karena ia sangat lelah dengan soal-soal membosankan itu.

"Juna!" seru Nada memanggil Juna untuk yang kedua kalinya.

Arjuna menegakkan tubuhnya dan bergeser agar menghadap Nada, ia pandang gadis tomboi itu dengan alis berkerut.

"Gimana sama ulangan lo?"

Juna terkekeh hambar mendengarnya, "Pasti ada maunya nih, nanya-nanya gini udah hapal gue Nad, Nad." celetuknya.

Nada hanya menyengir dengan tampang tidak berdosa, tangannya terulur memberikan sebuah paper bag pada Arjuna.

"Apaan nih?" tanya Juna bingung.

"Hadiah buat gue? Wahhh makasih banyak Bidadari, kamu baik sekali!"

"DIHH BUKAN BUAT LO, NJUN!" ucap Nada memekik.

"Tolong lo kasih ini ke Gara, kemaren dia kasih jaket ini ke gue karena kita kehujanan." lanjut Nada.

Arjun mendelik curiga pada Nada tak lupa tatapan matanya beralih menatap paper bag yang di berikan Nada dengan penuh selidik.

"Lo ngapain sama Gara?" tanya Juna dengan nada menguntrogasi.

"Kok pake di kasih jaket segala?" lanjutnya bertanya.

Geram, Nada meraup wajah Arjuna dengan telapak tangannya mencoba mengusir pikiran jahat dari lelaki itu.

"Heh anak bawal! Gue gak ngapa-ngapain ya, gak usah mikir aneh-aneh deh lo." sarkas Nada menatap Juna kesal.

"Ya santai atuh, Bidadari. Ngegas mulu, gue kan cuma nanya." ucap Arjuna pada Nada.

Mata lelaki itu kembali menatap paper bag ditangannya dan detik berikutnya tatapannya beralih pada Nada.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang