Permisi....Siap-siap ya, dikit lagi kita pisah nihhhh ehh canda-canda!
Masih suka gak sama Gara?
Kalau masih suka, vote ya sertakan komen kalian jugaaaaa
HAPPY READING
*****
Hembusan napas terdengar begitu berat ketika Nada baru saja menepatkan dirinya pada kursi kantin.
Disebalahnya ada Rindu yang sedang menikmati ice cream rasa vanilla tampak tenang, juga Radha yang sibuk memakan bakso kesukaannya sambil perang tatapan tajam dengan Yudistira.
Pandangan mata Nada terarah kepada seorang laki-laki dengan jaket kulit berlogo Pandawa. Seutas senyum terbit di bibir manis Nada ketika melihat laki-laki itu tertawa dengan teman-temannya.
"Gue suka tawa lo, Gar." gumamnya pelan.
Bagian yang paling Nada suka ketika Gara tertawa adalah matanya. Mata elang itu menyipit hampir terpejam, itu semua menjadi candu.
Setelah beberapa lama Nada tidak pernah melihat Gara tertawa selepas ini. Gara yang sekarang telah berbeda.
Kadang ada rasa cemas menyelimuti dirinya, rasa takut kehilangan itu masih ada dan menghantuinya.
"Tikus!!"
Gadis itu tersentak ketika panggilan itu membuyarkan lamunannya, matanya terangkat menatap Gara yang tiba-tiba berdiri disampingnya.
"Gar, sejak kapan lo disini?" tanya Nada bingung.
Gara membungkuk mendekatkan wajahnya, "Sejak lo senyum-senyum sendiri sambil ngelihatin gue." balas Gara diselingi dengan kekehan kecil.
"Lagi ngebayangin gue, ya?.... " tanya laki-laki itu meledek.
"Hah? Apaan sih, ge-er banget lo. Siapa juga yang ngebayangin lo, dih... " sanggah Nada mengelak.
Lagi, Gara kembali tertawa melihat tingkah Nada yang sepertinya malu-malu karena tertangkap basah.
"Udahlah gak usah ngelak, lo. Gue tau kok, lo pasti mikir kalau gue lagi ketawa pasti candu banget, kan?" celetuk Gara dengan percaya dirinya.
Sudut bibir Nada tertarik dengan alis mengerut menatap aneh kearah Gara, tangannya terangkat mendorong tepat di hidung Gara membuat lelaki itu termundur pelan.
"Jadi cowok jangan ke pedean, Gar." ucap Nada menggerutu.
"Gue gak kepedean sayang, tapi emang bener kok."
Brak!
"WOI!! LO BERDUA!" sentak Radha menggebrak meja keras.
Bukan hanya Gara dan Nada yang tersentak, Rindu yang tadinya acuh memakan es krim nya pun sempat tersedak.
"Kalau mau berantem jangan disini, ganggu orang makan aja!" omel Radha menatap sinis kearah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara Nada [TAMAT]
Teen Fiction"Selamat tinggal, cinta terindah!" "Peluk gue untuk terakhir kalinya," tangan Gara berusaha meraih Nada, tatapan penuh permohonan pun ia sorotkan. Sedangkan gadis itu tengah terisak dan membuang pandangan kearah lain, ia tidak ingin melihat wajah G...