Gara Nada [TAMAT]

43-Akhirnya Bersama

Assalamualaikum pren!!
Apa kabar?

Akhirnya aku double up nih🎉
Gimana! Seneng gak? Seneng gak? Jawab yang kenceng!!

Udah seneng, jangan lupa wajib kasih bintang sama komen, ya ya ya...

#Kawalsampaiending

H A P P Y       R E A D I N G

E N J O Y!!

********

"Mati!" umpat Nada dengan gerakan tangan menepuk dahi.

Matanya menatap pintu gerbang SMA Rajawali yang tertutup rapat dengan tatapan sedih. Ia memegang pagar besi berkarat itu lalu berjinjit menilik melihat lapangan dan sekitar sekolah yang mulai sunyi.

Bibir gadis itu mengumpat kasar mengingat kejadian yang membuatnya telat seperti ini.

"Anak ayam sialan! Ck. " Umpat Nada.

Bagaimana sekarang nasibnya? Gara-gara anak ayam sialan milik Pak Sobari yang mati mendadak dirinya jadi telat kesekolah karena di tinggal oleh Bisma.

"Gimana nih?" matanya kembali melihat gerbang sekolah yang masih tertutup rapat dihadapan matanya.

"Manjat aja kali, ya?" tanya Nada pada dirinya sendiri.

Kepalanya menoleh ke sisi kiri menatap lurus tembok sekolah yang tinggi itu. Tidak ada cara lain, ia harus memanjat agar bisa masuk sekolah.

"Gue kira cuma gue yang telat, ternyata lo juga!" Nada menoleh kebelakang kala mendengar suara seseorang.

"Gara!" seru Nada pelan.

Lelaki berjaket hitam dengan seragam sekolah Rajawali itu mendekati gadis itu dengan tangan masuk ke dalam dua belah saku celana seragamnya.

Dengan senyum mengejek Gara menatap Nada, "Kenapa telat, hm?" tanya Gara.

Nada diam dan mengalihkan pandangan kearah lain, dia masih menghidari Gara sejak kejadian di rooftop waktu itu.

"Masih marah sama gue?" tanya Gara lagi.

Kepala Nada menoleh mendelik Gara tajam. "Lo ngapain sih, ganggu aja tau gak." ucap Nada ketus.

"Gue kesini mau sekolah." jawab lelaki itu enteng.

Nada bersedekap dada menatap Gara angkuh. "Mau sekolah kok telat." sindirnya.

Gara tidak habis pikir dengan Nada, apa yang gadis itu ucapkan barusan? Gadis itu menyindirnya telat, padahal dirinya sendiri juga telat. Nada memang tidak pernah sadar diri.

"Heh tikus! Lo juga telat! Gak usah nyindir-nyindir jadi orang." celetuk Gara sinis.

"Dasar gak sadar diri emang." umpat Gara lagi.

Nada mendelik sinis, sebenarnya ia merasa kicep dengan ucapan Gara. Benar juga kata Gara, dia juga telat.

"Ya. Ya. Ya. Gue telat ada alasannya, emangnya lo? Telat kan udah lo jadiin hobi." ucap Nada pada Gara.