50- Ada apa dengan Gara?

462 92 155
                                    


Mari kita masuk ke topik hari ini!

Siap-siap ya!

Vote dan komen sangat di perlukan

HAPPY READING

********



Sebulan berlalu tanpa terasa, tiga puluh hari yang begitu lama bagi Nada. Lama, karena dirinya masih menunggu Gara untuk meminta penjelasan tentang semuanya.

Tentang perubahan sikapnya, dan tentang kenapa Gara tiba-tiba menghilang.

Banyak pertanyaan yang akan Nada tunjukan pada Gara ketika lelaki itu kembali, ada begitu banyak teka-teki yang ingin sekali Nada pecahnya. Teka-teki Gara, semua yang Gara sembunyikan darinya. Nada ingin meminta penjelasan tentang itu.

"Bad Push! Kembaran lo kenapa, sih? Kenapa, dia berubah?" Nada menatap boneka kucing pemberian dari Gara dangan wajah sendu.

"Apa gue ada salah, ya, Bad Push? Jadi Gara tiba-tiba menghilang gini. Kenapa, sih Gara itu candu, banget bikin gue gelisah, kek gini." adu Nada lagi pada boneka itu.

Ia tidak punya tempat untuk mengeluarkan unek-uneknya saat ini kecuali pada Bad Push.

"Gue kudu pinta penjelasan deh sama Gara, Push. Gue kagak bisa kek gini terus! Capek juga gue ngadepin Gara."

Nada melempal sembarangan boneka kucing itu ke atas lantai. Kekehan hambar terdengar dari bibir ranumnya.

"Kek orang kagak waras gue, ngomong sama boneka." gerutu Nada pada dirinya sendiri.

Gadis itu bangkit dari tidurnya dan berdiri tegak. "Gara... Gara... Pacaran sama lo ternyata bikin gue rada gila!" lanjutnya bergumam.

Niatnya Nada hendak mandi karena merasa lengket di seluruh badannya, namun saat hendak masuk ke dalam kamar mandinya dering ponsel menghentikannya.

Nada berbalik menghapiri ponselnya yang berada di atas kasur.

"Hallo." sapa Nada saat sambungan telepon terhubung.

"Gue tunggu di taman sekarang."

Nada tersentak seketika tubuhnya mematung dan ia merasakan sebuah getaran hebat menjalar pada seluruh tubuhnya.

"Gara... " lirih Nada pelan.

"Denger gak? Gue tunggu di taman. Jangan lama."

"Gara-"

Tut... Tut... Tut...

Belum sempat Nada berucap Gara langsing memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak. Gini terus, Gara, selalu seperti ini selama satu bulan ini Gara berubah.

"Kok mati?" tanya Nada bingung, "Padahal gue rindu, Gar. Pengen ngomong sama lo. Tapi, gak apa-apa paling gak rasa rindu gue terobati karena denger suara lo."

Nada kembali meletakkan ponselnya diatas kasur. Ia berjalan kembali menuju kamar mandi dan hanya memerlukan waktu sepuluh menit Nada keluar dengan, wajah yang lebih segar dari sebelumnya.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang