46-Prioritas belajar

469 84 109
                                    

Assalamualaikum apa kabar kawan??
Baik kan? Alhamdulillah.

Ada yang rindu gak?

Sini merapat aku update lagi dong...

Jangan lupa vote serta komen nya disini:)

SELALU JAGA KESEHATAN DAN SEMOGA HARI KALIAN MENYENANGKAN!!

Happy Reading

***********

Malam ini setelah drama penyelamatan Ipeh mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Setelah mengantar Ipeh pulang kerumah, Gara langsung kembali menjalankan motornya bahkan lelaki itu tidak turut masuk ke dalam rumahnya. Tujuannya kali ini adalah Nada. Yap. Ia ingin kerumah Nada sekarang. Melihat kondisi gadis itu.

Tadi, Gara memenangkan pertandingan balap dari Satria. Merasa tidak terima dengan kemenangan Gara, Satria tidak mengatakan di mana ia menyembunyikan Ipeh. Dan terjadi keributan antar Geng Pandawa dan Warrior bahkan cewek-cewek Pandawa juga turut andil dalam perkelahian ini seperti Sania, Nada dan juga Arshi.

Bukan karena jumlah Warrior kalah dari Pandawa, merasa kalah malam itu membuat Satria tidak bisa berkutik lagi karena wajahnya telah hancur lebam dan ia harus mengatakan keberadaan Ipeh.

Selesai sampai disitu, beberapa menit berselang Gara sudah berada di depan rumah sederhana milik Nada. Ia berdiri di depan pintu dan tangannya terangkat untuk mengetuk pintu itu.

Tok... Tok... Tok...

Tak butuh waktu lama pintu kayu itu terbuka menampilkan sosok lelaki paruh baya dengan menggunakan kaos putih polos dan celana batik khas orang Betawi, tidak lupa sabuk hijau yang selalu bertengger di pinggannya.

"Assalamualaikum... Beh!" Gara membungkuk dan menyalimi punggung tangan Babeh Somad.

"Wa'alaikumussalam." jawab Babeh dengan suara khasnya.

Gara kembali menegakkan tubuhnya menghadap Babeh Somad. Mata orang tua itu melihat kearah Gara datar.

"Nada ada, Beh?" tanya Gara sopan.

Babeh Somad mengangguk menjawab pertanyaan Gara, "Muka lu kenape, Tong? Abis berantem?" tanya Babeh Somad pada Gara.

Lelaki itu hanya mengangguk pelan dengan cengiran canggungnya.

"Iya, Beh. Biasalah anak muda."

Mata Babeh Somad menatap tajam Gara, "Ohh jadi lu yang ngajak Si Neng berantem? Berantem sama siapa kalian, muka pada bonyok semua, kagak elu, kagak Si Bisma, kagak Si Neng. Pada bonyok semua. Kalian tawuran?" Babeh Somad berdecak pinggang menatap sangar Gara.

"Gak, Beh. Kita gak tawuran. Suerr deh. Cuma biasalah, Beh. Ada geng motor yang ganggu kita." jelas Gara.

Babeh Somad mengangguk maklum, ia juga pernah muda dan bahkan lebih dari yang mereka alami, dirinya sudah mengalami. Perlu kalian tau, Babeh Somad dulu waktu bujangan juga anggota geng motor.

"Ayo masuk. Nada ada di dalam sama Nyak'nye." ujar Babeh menggeser tubuh mempersilakan Gara untuk masuk ke dalam rumahnya.

Gara melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah Nada mengekori Babeh Somad yang berjalan lebih dulu.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang