17- Calon menantu Mamih

741 113 126
                                    

Assalamualaikum apa kabar kalian semua? Ada yang rindu GaraNada? Ada yang rindu pandawa?

Ada yang penasaran sama Yudis?

Aku up nih hehe, semoga kalian suka di part ini ya.

Jika ada typo tolong di maklumi ya epribadeh.

Jangan lupa follow, vote dan komen ya..

Enjoy, happy reading!

************

Dengan pelan Nada membuka pintu ruangan vvip didepannya ini, dalam hati ia berharap semoga tidak salah masuk. Pintu terbuka pelan, menampilkan sosok laki-laki yang sangat Nada kenal.

Okay! Nada tidak salah masuk ruangan, ini benar ruangan Gara.

Gadis itu melangkah masuk. "Assalamualaikum!" salam Nada.

"Waalaikumussalam." Jawab Gara tanpa menoleh Nada.

Lelaki itu masih fokus dengan ponsel nya, sepertinya sedang bermain game. Nada menatap tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

Bukan kah Gara sedang sakit, tapi sekarang dengan santainya lelaki itu duduk bersila, dengan game di tangannya. Tidak terlihat seperti orang yang sedang sakit memang sedikit pucat wajah lelaki itu.

"Lo mau apa?" tanya Nada to the point.

Gara meletakkan ponselnya di nakas lalu beralih menatap Nada. Dengan cuek nya lelaki itu menggedikan bahunya acuh.

"Ngga mau apa-apa, pengen nyuruh lo aja kesini."

Nada menatap Gara dongkol.

"Ishh... Tau gitu gue ngga kesini."

Gara terkekeh pelan melihat Nada yang menggerutu kesal padanya. Ia melihat ada noda di baju gadis itu, apa yang sebenarnya terjadi.

"Baju lo kok kotor?"

"Mulung dulu, ya?" tanya Gara tanpa dosa .

Nada melotot sempurna, ia tidak terima di bilang mulung. Sepertinya mulut Gara minta di sambelin.

"Sembarang lo, cupu. Gue ngga mulung, ya. Tadi ngga sengaja aja tabrakan sama cogan." ucap Nada menekankan kata Cogan di kalimatnya.

"Siapa?" tanya Gara penasaran.

Nada mengulum senyum, menatap Gara menggoda lelaki itu. Ia menoel-noel bahu Gara.

"Kepo nih, ya." goda Nada.

Gara menatap Nada masam. "Ngga. Biasa aja tuh." balas Nada.

"Duduk!" suruh Gara pada Nada.

Sambil mendengus Nada duduk di kursi yang berada di samping ranjang milik Gara. Ia menatap Gara dalam. Tatapannya teralih pada sebuah nampang yang masih utuh dengan semangkok bubur dan juga segelas air putih.

"Lo belum makan?"

Gara menggeleng, tanpa mengalihkan tatapannya pada Nada.

"Gimana mau sembuh, kalau makan aja ngga." cetus Nada pada Gara.

Plakk

"Auhh... Sakit... Aduh... " ringis Gara saat tangannya tiba-tiba di pukul oleh Nada.

"Eh sorry... Sorry... Gue refleks." ujar Nada yang langsung mengambil lengan Gara mengusapnya pelan penuh perasaan.

Nada terlihat begitu panik sekarang, ia takut Gara kenapa-napa.

Melihat Nada yang seperti ini, membuat Gara tersenyum tipis menatapnnya. Ternyata Nada perhatian juga padanya.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang