19-Degup dan tatap

659 115 87
                                    

Assalamualaikum, apa kabar?
Aku kembali lagi membawa Gara yang begitu tamvan beserta pasukan Pandawanya.

Ada yang rindu?

Sebelum baca, alangkah baiknya tekan tombol bintang, lalu tuliskan apa saja di kolom komentar:)

So, enjoi my story.
HAPPY READING

*************

"Perkenalkan, nama gue Yudistira Arfean Samudra. Cowok paling ganteng sejagat raya. Salam kenal, jangan sungkan-sungkan untuk meminta kontak gue dan jangan lupa follow ig gue @samudrayudistira ya!"

Ibu Desi hanya melongo dengan cara Yudis memperkenalkan dirinya di depan murid kelas XI IPA 2 ini.

"Baiklah, Yudis. Silahkan kamu duduk di samping Juna!" Yudis mengangguk dan melangkah.

"Maaf, Bu." Putri berdiri.

"Kenapa Putri?"

Putri menatap Yudis yang tertahan di tempat kemudian berganti menatap Arjuna yang sedang memainkan ballpoin nya.

"Ibu yakin Yudis duduk dengan Arjuna akan baik-baik saja?" tanya Putri.

Ibu Desi terdiam memikirkan ucapan Putri, memang ada benarnya ucapan gadis itu.

"Bukannya makin tenang, yang ada makin kacau ni kelas bu." gumam Pandu, si ketua kelas yang bersekutu dengan Arjuna.

"Ya sudah, Putri kamu pindah duduk di samping Juna dan kamu Yudis, duduk di tempat Purti tadi, di samping Radha." perintah Bu Desi.

"HAH?"

"Ibu... Putri ngga mau duduk sama Juna." protes gadis berambut panjang itu.

"Heh, lo pikir gue mau duduk sama lo?"

Putri melirik Juna dari ekor matanya, gadis itu memanyunkan mulutnya.

"Jadi saya duduk dimana bu? Jadi simalakama gini." tanya Yudis.

"Kamu tetap duduk di samping Radha. Biar Putri bersama Arjuna."

Yudis mengangguk patuh, ia melangkah menuju kursi yang Ibu Desi tunjukan. Sedangkan Putri, gadis itu menatap melas Yudis. Niatnya memberi saran tapi nasibnya yang malang. Mimpi apa dia sampai duduk bersama seorang Arjuna yang menyebalkan.

"Gara-gara lo." cicit Putri menatap sengit Yudis.

Yudis tidak memperdulikan itu, ia mendudukan dirinya di samping Radha. Yudis menatap ke depannya seorang gadis dengan rambut di cepol mengingatkannya dengan seseorang.

'Kaya pernah lihat orang itu, gue.' gumam Yudis dalam hati.

Radha, gadis itu tampak grasak grusuk disamping Yudis. Kalian tau, Radha sekarang sedang salah tingkah dan malu malu kucing menatap Yudis. Ia mengururkan tangannya sambil memejamkan mata pada Yudis.

"Gue Radha!" ucap Radha.

Yudis dengan senang hati menyambut tangan mungil gadis itu. "Yudistira, panggil Yudis aja. Jangan di panggil sayang." balas Yudis memberikan kedipan matanya.

'Hayati ngga kuat bang, kedipannya masyaAllah pengen teriak." jerit Radha dalam hati.

"Cewe depan lo itu siapa?" tanya Yudis menunjuk dengan dagunya, seorang gadis di depannya.

"-oh, itu? Nada, sahabat gue. Paling pinter." jawab Radha sedikit terbata.

"Ohh..." gumam Yudis.

"Lo kenal?"

"Dia?" tanya Yudis menatap Nada.

Radha mengangguk.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang