26- Janji kecil

623 114 82
                                    

Assalamualaikum!
Azeet kembali, membawakan Sagara dan Nada, yuhuuuuu!

Jangan lupa vote sama komen!
Follow akun Azeet!

Kalo ada typo mohon di maafkan ya!

Happy reading!

*************

"Semuanya udah siap?" tanya Dewa menghampiri Zidan yang sibuk memasukan plastik merah besar yang berisi beberapa nasi box ke dalam mobil.

Zidan menoleh lalu mengangguk, "Makanan udah beres, tinggal yang lain aja." jawabnya.

Lelaki itu berdiri menghampiri Dewa, memperhatikan temannya itu dengan seksama. Zidan dapat membaca raut wajah Dewa, seperti banyak pikiran.

"Lo kenapa? Masih mikirin Rindu?" tanya Zidan langsung.

Dewa menghela nafas beratnya.

"Tenang aja! Rindu ngga akan deket-deket lagi sama Abi." ucap Zidan membuat Dewa menoleh.

"Bukan itu." jawabnya singkat.

Alis Zidan terangkat, "Terus?" tanya lelaki itu lagi.

"Lo mikirin apalagi, Lo sama Rindu juga udah baikan, kan?"

"Jadi apa yang lo pikirin? Masih cemburu?" tanya Zidan sambil terkekeh.

Mendengar pertanyaan terakhir dari Zidan membuat Dewa mendelik tajam.

"Hm!" balas Dewa singkat, dan langsung berlalu meninggalkan Zidan.

Zidan tertawa, "Orang cool kalo ngambek lucu, ya." kekeh Zidan.

"OYY!" teriak Embun tiba-tiba di hadapan Zidan.

Lantas ia terlonjak kaget, "Astagfirullah!" ucap Zidan mengelus dada.

"Sakali lagi lo ngagetin gue, siap-siap ngga ketemu gue selamanya." ancam Zidan dengan tatapan kesal.

Embun mengacungkan dua jarinya di hadapan Zidan sambil menyengir. "Maaf." ucapnya.

"Iya, jangan ulangin lagi." balas Zidan dan langsung mendapat anggukan dari Embun.

Pandangan Embun dan Zidan teralihkan pada dua orang yang selalu berdebat dan bertengkar ini. Namun, sekarang keduanya kompak membawa kotak yang berisi pakaian baru untuk anak-anak panti.

"Tumben akur." sindir Embun tanpa melihat ke arah Nada dan Gara.

Gara melihat Embun lalu beralih menatap gadis di sampingnya ini. "Terpaksa!" jawab Gara sambil memutar bola matanya.

"Gue juga kepaksa kali." balas Nada tidak terima.

Bisma yang berada di belakang mereka itu mendekat dan menepatkan diri di tengah-tengah antara Nada dan Gara.

"Udah! Jangan ribut!" lerai Bisma.

"AYO BURUAN!" Ucapan Sadewa membuat semua yang ada di markas Pandawa menoleh.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang