44. Blood - Blood Line

445 70 58
                                    






















Eunbi dan sahabatnya sibuk bercerita , bahkan lampu di pekarangan rumah eunbi sudah di nyalakan yang artinya hari sudah malam. Tumen sekali pada musim dingin begini Langit justru meredup begitu cepat.

Ibu hamil itu duduk sembari menyesap Teh dengan Soojin , keduanya menceritakan segalanya dengan detail , tak ada satupun yang terlewatkan biar sejengkal pun.

"Sekolah gimana jin? Udah lama juga kalau diingat-ingat" Ujarnya sembari menatap pantulan dirinya di teh yang ada di gelas.

Soojin merenggut kesal , "hancur"

"Hah? Maksudnya gimana bego?"

"Lo tau? Sistem osis rusak parah , Binatang gila itu semakin-makin sama suami lo , kak hanbin nerror gue terus , tapi yang paling penting dari semua itu , Jeno..." soojin menggantung perkataanya.





Tak ada niatan dari wajah eunbi yang meminta soojin untuk melanjutkan perkataanya. Soojin sadar , belum ada pintu yang akan membuka sekali lagi untuk sekian lama di hati sahabatnya itu.

Eunbi masih cukup terluka dan ia mengerti , beban wanita itu sudah cukup banyak , ia tak ingin melanjutkanya lagi.


"Gak jadi deh..." soojin menunduk.

"Gapapa di lanjutin aja" Ujar eunbi membuatnya terkejut.

"Eh? Gapapa nih?" Tanya soojin dengan wajah polosnya.

"Iya anj , huuuhhh lo mancing terus mulut gue ngomong kotor terus nanti. Anak gue jadi ikutan awas ya lo" Ujar eunbi sembari mengatur nafasnya , perutnya sedikit membuat dirinya susah bernafas.

"Kok gue sih"

"Lanjut gak lo?"

"Iya iyaaaa serem banget sih lo"

"Jadi Semenjak lo mutusin buat ninggalin rumah , dan segala masa lalu. Jeno jadi brengsek , dia makin nakal , ga bisa di atur , beberapa kali ayah mertua lo datang , maybe 2 kali setiap bulan karena di panggil kepsek soal jeno yang  udah gak kayak dulu lagi. Dia juga sering di tampar sama ayahnya. Sampai beberapa bulan setelahnya bi , dia ketahuan make narkoba , satu sekolah heboh masalahnya di nge-fly di jam pelajaran" jelas soojin dengan sedikit penyesalan.

Eunbi terkejut , air matanya hendak menitih namun ia tahan. Ia harus kuat.

"Haha , gapapa lah jin gue pengen dia belajar untuk lebih menghargai wanita.  Gue udah cukup bahagia sekarang. Selaw aja mama muda ini udah tangguh sekarang" ujarnya seolah ia sangat kuat , namun soojin tahu persis Wanita itu menahan tangisanya di relung terdalam.

"Jeno nitipin ini ke gue bi , dia titipin sehari sebelum dia di bawa ke Pusat rehabilitasi , dan sehari sebelum USBN ,kata dia kalau emang gue gamau kasih tau posisi lo , tolong kasih ini kalau gue ketemu sama lo ,gue gabisa nolak maaf ya , kasian banget soalnya. ini..." soojin memberinya secarik kertas dengan amplop putih.




Eunbi mengambilnya , ia menggenggam erat surat itu. Entah bagaimana perasaanya sekarang tapi jelas Jeno masih memenuhi dunia-nya. Sampai kapanpun Kasih sayangnya masih akan berbekas.

Bagaikan tersambar petir , Tulisan tangan jeno dengan bekas tetesan air mata di beberapa daerah kertas cukup membuatnya merasa bersalah.


Di atasnya tertulis , my beloved wife , eunbi.






"Makasih ya jin" balasnya pada soojin.

"Iya sama-sama" ujar soojin kembali.


Setelahnya Soojin harus kembali , karena Ia sudah di perintahkan untuk kembali ke asrama karena akan ada Mini meeting dengan serelasi-nya.





















Younger | H.eb  X L.JnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang