46. Hakuna Matata

467 70 25
                                    






































"Sayang , kamu mau makan apa? Kamu lagi hamil loh" ujar jeno membuat eunbi tersenyum.

"Gaklah , barusan aku udah makan..."

Jeno menghembuskan nafasnya , "tapi"

"Jen pliss nanti aku gendut"

"Kamu denger ya sayang. Yang makan itu bukan cuman kamu , anak ak-"tanggas eunbi tak terima.




"ANAK AKU JUGA!!!"




"iya anak kita juga butuh makan yang, jadi pliss makan yang banyak ya" pinta Jeno lembut.

Wanita itu pergi ke Dapur mengambil beberapa buah apel dan digigitnya satu persatu sampai habis. Jeno terkikik geli nelihat tingkah istrinya yang entah mengapa selalu menggemaskan.

Eunbi kembali sembari tersenyum  , wajahnya di penuhi sisa apel. Bibir jeno terangkat menciumi satu persatu sisa apel kemudian mendarat di atas bibir eunbi.






Cup










"Love you!"

























"BOHONG!!!"





Eunbi terbangun dari mimpinya akibat jeritanya sendiri , pria itu cukup mendominasi kali ini dan eunbi benci itu. Apakah ia serindu itu pada Sosok Jeno , pria itu memang lembut tapi cukup munafik untuk menduakan hati.

Peluh menetes membasahi pelipisnya , sudah berapa malam ia tidak bisa tertidur karena terus memikirkan bayang-bayang jeno.






"astagaaa , apasih sampe mimpiin dia" serunya sembari mengelus perutnya yang semakin membesar.

"Nak , kamu kapan keluar , cepetan ya terus nemenin bunda Tidur" ujarnya kemudian bernafas lega.
















































Eunbi memutuskan diam saja di rumah , firasatnya seperti tak bagus kalau ia keluar hari ini.

Setelah menang telak di debat Emas kemarin , Ia meliburkan seluruh staff. Ia tidak mau mem-forsir mereka untuk hal yang tidak mereka sukai.



Sejak pagi perutnya merasa sangat tidak enak , seperti akan BAB tapi tidak ingin BAB , berulang kali ia pergi ke kamar mandi tapi nihil dan tak membuahkan apapun.

Rasa sakitnya juga semakin menjadi-jadi , Jeremie dan Julliane juga turut menemani keponakan mereka.

"Hi sweetie , lagi ngapain?" Tanya Julliane setelah keluar dari kamarnya.

"Hi aunty , gatau rasanya perut eunbi mules banget" keluhnya pada Bibi dari ayahnya itu.


Julliane paham , ia pergi ke arah ponsel di atas nakas dekat Ruang televisi , kemudian menghubungi rumah sakit untuk reservasi.

Setelahnya ia kembali dan duduk bersama dengan Eunbi , keduanya asik bercerita. Eunbi sedikit risih , ia terus-terusan berkeringat dan perutnya semakin sakit , lama-kelamaan ia tidak bisa menahanya.


"Aduh sakit banget ntyy , hiksss" Lirih eunbi sembari menahan perutnya.


Julliane bersikap tenang , kemudian meneriaki adik lelakinya yang masih saja tidur di jam 12 siang.


Younger | H.eb  X L.JnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang