13. Two Side

623 96 4
                                    







Hidup tanpa eunbi selama 4 hari ini sungguh membuat Jeno merasa hampa. Rumah sepi layaknya Jalanan Jakarta di jam 1 pagi. Sial dirinya seperti sedang berkabung.

Jeno memainkan ponselnya asal , ia bosan dengan seluruh game yang ada.

Dia membutuhkan eunbi bukan ponsel!

Jeno menaikkan kakinya ke Kepala sofa sembari menatap televisi yang menurutnya semakin membosankan. 52 channel tv sudah ia ganti tapi sama sekali tidak ada yang menarik.

Dia juga berusaha tidak terpengaruh dengan sikap Jinny. Kemarin Jinny menelfon Jeno sekitar 100 panggilan tapi dengan tegas Jeno memblokir nomor wanita itu dan ingin memprioritaskan eunbi sepenuhnya.

Entahlah , jeno sudah berhasil melupakan sahabatnya itu. Istri tak sama dengan sahabat , jeno yakin eunbi lebih baik dari siapapun itu.

Masih bergelut dengan Fikiranya. Tanpa sadar suara pintu terbuka pun tak Jeno dengar. Netranya menangkap sosok wanita masuk dengan membawa banyak belanjaan.

"Bunda ngapain kesini?" Tanya Jeno ketus.

Song Jihyo melemparkan Apel sebesar kepalan tangan ke wajah anaknya.

"Heh anak dakjal, kamu durhaka ya sama bunda!!!" Teriak Song Jihyo

Jeno merutuki kebodohanya. Ibunya sedang period kalau menjadi sensitif seperti ini. Jadi mari meminta maaf. Jeno mendekati ibunya kemudian memeluk Jihyo dari belakang.

"Bundaaaa , jejen minta maaf ya" Jeno berusaha merayu ibunya.

"Udah sana , ngapain kamu kesini?"

"Lah ini kan rumah jeno"

"UDAH GEDE KAMU YA , UDAH BERANI KURANG AJAR. BUNDA LAPORIN KE EUNBI BIAR KAMU TINGGAL SENDIRIAN SEKALIAN!!!" Ancam Jihyo sembari menatap wajah anaknya.

"Ihhhh bunda mah , maafin jeno ya yaaa" Jeno masih berusaha membujuk ibunya.

"UDAH SANA!" Jeno kembali di bentak.

Dia memutuskan untuk duduk di seberang sembari menatap ibunya dengan tatapan memelas.

"Kamu bandel ya lee jeno. Malam itu kamu apain eunbi sampe istri kamu pulang ke rumah orang tuanya? Ayah marah besar sama kamu" Tanya Jihyo dengan nada yang terbilang tenang.

"Jeno mau cerita ke bunda , tapi takut kena marah" Ujar Jeno sembari menjatuhkan tubuhnya ke meja makan.

"Apa emang?"



Jeno terdiam cukup lama. Ia memercayai bundanya karena sedari kecil Jeno memang sangat dekat dengan Ibunya. Berbeda dengan Taeyong , pria itu sangat cuek bahkan Jeno sempat mengira itu anak tiri alias Kakak dari istri ayahnya yang lain.



Kemudian jeno melanjutkan perkataanya yang menggantung.

"Jeno nyium jinny bunda..."suara jeno melemah seakan tau hal itu salah.


Jihyo menatap anaknya tak percaya. Emosinya memuncak tapi tak ada yang bisa dia lakukan. Jeno sudah cukup dewasa untuk tau akibatnya. Pantas saja eunbi pulang ke rumah orang tuanya.

"Jeno"

"Iya bunda"

"Kamu keciduk eunbi?"

"Iya nda"

"Bunda mau tanya sama kamu"

"Apa bunda?"

"Kamu gak ada rasa bersalah pas nyium jinny, bunda tau kalian temenan dari kecil tapi kamu sadar gak kalau kamu itu udah ber-istri?" Tanya Jihyo intens , berusaha menyadarkan anaknya.

Younger | H.eb  X L.JnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang