21. Theater

594 84 28
                                    












Eunbi terbangun , aktivitas semalam membuat semua tubuhnya seakan remuk. Sakit di semua bagian. Akan tetapi rasa sakitnya pergi entah kemana setelah melihat Suaminya yang tertidur pulas dengan wajah polosnya.

Tidak konsisten , tapi mau bagaimana lagi. Dari awal , tindakanya terhadap jeno dan keputusan Jeno sendiri sudah sangat salah sebagai sepasang suami istri.

Eunbi melepaskan segalanya untuk Jeno semalam , merelakan kehormatanya untuk jeno seorang dan membuat Jeno memiliki dirinya seutuhnya.

Eunbi merasa lega ketika semua hasrat jeno sudah terpenuhi. Ia tahu sulit untuk menahan dan pertimbangan atas Menghormati keputusanya. Itu sangat sulit.

Eunbi menatap suaminya , jeno terlihah lelah dan dirinya pun sama.

Tangan eunbi terangkat , mengelus perlahan kedua pipi Jeno sembari tersenyum bahagia.


"Makasih jeno , makasih" ucapnya dalam.






Eunbi memutuskan turun , tapi sakit di area kewanitaanya benar-benar membuatnya Linu. Berjalan perlahan adalah hal yang paling Benar sekarang.

Ia pergi untuk membersihkan diri dan menyiapkan Jeno Sarapan. Eunbi menatap pantulan dirinya dari kaca di kamar mandi sembari melihat tanda kemerahan di Leher dan juga dadanya.

Jeno benar-benar berulah , namun senyum malunya timbul ketika mengingat kejadian tadi malam.

Saat melakukan hal "itu" semalam , jeno terus merengek kelaparan dengan wajah gemasnya tapi tak memberhentikan aktivitasnya untuk menggerayangi eunbi , eunbi dibuat sedikit bingung dengan tingkah pria itu.





Hey dan kalian tau? Jeno sangat sexy semalam.





Eunbi mengingat , ketika bisep favoritnya dibasahi keringat , perut sixpack jeno yang tak kalah menggoda dan wajahnya yang menahan rasa kenikmatan. Eunbi baru mengerti dengan kata nikmat saat melakukan aktivitas tersebut , ia benar-benar terbuai , permainan Jeno sangat gila.

Ah rasanya , eunbi ingin terbang saja.


Terlalu lama melamun , eunbi memilih untuk segera bebersih dan memasakkan Jeno sarapan.





























Waktu menunjukkan pukul 11.20 siang , jeno menuruni anak tangga satu persatu , sudah bersih dan rapih dengan baju kaus oblong favoritenya.

Netranya menangkap sosok wanita yang menjadi kesempatan pertamanya melakukan Hal panas tadi malam. Ia bangga dengan eunbi dan tidak mengecewakan menurutnya.

Entah reflek tapi jeno langsung memeluk eunbi yang sedang memasak sembari berbisik.

"Semalam aku puas , makasih sayang. Aku cinta sama kamu" Celetuk Jeno membuat eunbi yang sedang terkejut menjadi meremang.

"Iya , aku juga , makasih udah jadi yang pertama buat aku" Jelas eunbi dan menciumi lengan jeno yang melingkari lehernya dengan tenang.

"Hmm , kamu masak apa?"

"Kesukaan kamu , Seblak...kamu lapar kan , semalam sampe ngomong laper terus" Ucap Jeno membuat dirinya menepuk jidatnya pasrah.

"Malu-maluin banget. Lagi nganu malah ngedumel Lapar duh , maaf meresahkan" ujar jeno membuat eunbi tertawa lepas.

"Yaudah sekarang kamu duduk aku manasin ini dulu...belakang kamu merah kenapa jen , pas bangun aku liat tadi"

"Tadi malam kamu garuk kan pas masukin pertama , pasti sakit. Maaf ya"


Younger | H.eb  X L.JnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang