40

1.2K 160 27
                                    

"AAAAAAAAAA"

"Mereka yang naik, tapi abang yang kepingin muntah"

Leo terkekeh, mengalihkan pandangan menatap Alpha yang memandang ngeri Venus dan Janus yang sedang menggila naik roller coaster.

"Abang mau minum ?"

Alpha berpikir sesaat sebelum menjawab. "Ga haus, tapi kayanya jajan es krim enak" katanya sambil menunjuk stand es krim yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Leo langsung mengangguk semangat, sangat setuju dengan pendapat Alpha. Panas panas begini di tengah kepadatan manusia memang cocok menikmati es krim.

"Ayo, beli es krim" Leo menggamit lengan Alpha.

"Kamu tunggu sini aja, bentar lagi Janus sama Venus kelar tuh."

Leo menurut, membiarkan Alpha pergi seorang diri membeli es krim.
Ngomong-ngomong, mereka sekarang berada di salah satu Amusement Park di Jepang.

Sebenarnya, Leo agak kurang setuju berwisata ke sini, karena Alpha pastinya kurang menikmati liburan mereka. Alpha tuh kan takut naik wahana-wahana di Amusement Park, apalagi yang sudah berhubungan sama ketinggian dan bikin kejut jantung. Bisa pingsan Alpha kalau naik begituan.

Makanya, sekarang cuma Venus sama Janus yang naik roller coaster. Leo juga tadi udah nyobain kloter pertama sama Janus. Cukup satu kali aja. Karena turun dari wahana, Leo beneran muntah. Udah gitu tenggorokannya langsung kering kerontang karena dia teriak-teriak terus selama di wahana. Paling nanti Leo sama Alpha menikmati wahana ringan, kaya naik kereta api bawah tanah atau liat istana laut.

Selagi nunggu Alpha, Leo ngeluarin ponselnya dan nyari angel yang bagus buat dia foto dan upload di snapgram. Harus bagus dong hasil fotonya, Leo harus keliatan ganteng, karena pasti nanti ada admin lambe turah nyomot fotonya buat dipost ulang.

Terlalu asik nyari spot yang bagus, Leo sampai tidak bisa mengantisipasi saat seseorang mendorongnya dan membuat ponsel di tangannya meluncur bebas ke tanah.

"Ah shit, hape guee"
Leo memungut ponselnya, meringis sendiri melihat bagaimana tadi ponselnya jatuh.

"Ck siap ---" Niatnya mau ngomel ke yang udah dorong dia, tapi ga bisa begitu tau yang dorong Leo ternyata anak kecil. Yah sekitaran anak kelas empat atau lima sd lah.
Lagipula, Leo ngomel-ngomel pake bahasa indonesia orangnya kan ga bakalan ngerti. Beda bahasa coy.

"Sumimasen, watakushiha suru tsumori wa arimasendeshita"
(Maaf saya ga sengaja)

"Eh buset ngomong apaan ni bocah"

Leo menggaruk rambutnya yang tak gatal. Bingung sendiri bocah di hadapannya ini ngomong apaan. Akhirnya Leo bungkuk badan aja kaya biasa yang dilakuin orang jepang.

"Mōichido mōshiwakearimasenga, watakushiha suru tsumori wa arimasendeshita."
(Sekali lagi maaf, saya ga sengaja)

Leo manggut-manggut aja. Harusnya dia belajar bahasa jepang  dengan Janus atau Alpha. Miris sih bahasa jepang yang Leo tau cuma terimakasih yaitu arigatou sama pagi yaitu ohayou. Selebihnya mah Leo buta bahasa Jepang.

"Noe, Hashiru na !"
(Noe, jangan lari !)

Leo terperangah melihat seorang pemuda bertubuh jangkung menarik tangan si anak kecil.

"HERI ?!"

"Lah anjir"

"Dunia sesempit apasih sampe di Jepang juga gue ketemu lo ?!"

Heri mendengus, "kampung halaman gue di Jepang kalau lo lupa"

OH IYA. Leo baru inget. Heri ini blasteran Jepang - Indonesia. Ga heran kalo libur panjang begini dia mudik. Heleh, tapi kemaren katanya liat monyet nyari kutu di Ragunan. Merendah banget padahal liburannya ke luar negeri. Mana minta oleh-oleh lagi, Hadeeeehh. Emang dasar tuman dah si Heri.

KASTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang