06

1.7K 204 5
                                    

Happy Reading 💚

"Jia, dokumen kerja sama dengan perusahaan xx itu sudah kamu masukkan ke dalam map kan ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jia, dokumen kerja sama dengan perusahaan xx itu sudah kamu masukkan ke dalam map kan ?"

"Sudah, Pak"

"Power point promosi kita sudah selesai kan ?"

"Sudah, Pak"

"Tidak ada yang tertinggal kan ?"

"Ada pak"

Alpha otomatis berhenti, membalik badannya untuk menatap sekretaris barunya itu. Mereka sudah tiba di bandara, siap untuk terbang ke Malaysia beberapa menit lagi. Bisa gawat jika ada barang yang tertinggal, karena jarak bandara dengan kantornya cukup jauh, belum lagi jalanan ibukota yang padat merayap.

"Apa yang ketinggalan ?"

Jia mempoutkan bibir,
"Harta karun mama saya yang paling berharga"

Alpha menyernyit, lalu kembali melanjutkan jalannya. Sudah paham kalau sekretarisnya ini mulai membicarakan hal tidak penting.
Namun dia bernafas lega juga karena ternyata bukan dokumen penting yang tertinggal.

"Apa memangnya harta karun mama kamu ?" Tanya Alpha.

Sebenarnya Alpha tak peduli, tapi daripada diantara mereka hanya terisi keheningan, mungkin lebih baik Alpha meladeni perempuan itu. Hitung-hitung cara mengakrabkan diri.

"Tupperware, Bapak. Masa gitu aja ga tau"

Alpha mendelik, ya mana dia tau harta karun mamanya Jia. Kalo tupperware, tentu saja Alpha tau. Itukan anak emas emak-emak zaman sekarang. Alpha masih ingat betul, Lintang diomeli panjang kali lebar kali tinggi oleh Bundanya hanya karena tidak sengaja menggores botol minum tupperware. Padahal cuma tiga centi, tapi ngomelnya ngalahin pidato tujuh belasan Pak presiden.

"Ya mana saya tau."

"Ih bapak. Nanti kalo tupperware mama saya dicolong orang gimana ?"

Alpha tidak mengerti kenapa sekretarisnya itu harus terlihat sesedih itu.

"Ga ada maling di kantor. Aman. Kamu tenang aja"

"Ya semoga aja deh. Kalo ilang bisa dijewer mama saya"

"Katanya kamu tinggal dengan nenek kamu"

"Oh emang iya. Tapi kan rumah mama saya sama nenek saya sebelahan"

Alpha beroh ria. Ia memutuskan untuk membuka ponselnya. Mengecek apakah ada pesan masuk dari adik-adiknya.
Dan dua bubble chat dari Leo berhasil membuat senyumnya mengembang.

-------------

Leo
|Hati-hati
|Kalau udah sampai kabarin Leo

------------

Walau hanya dua kata, tapi itu cukup membuat Alpha merasa senang. Sejujurnya, Alpha tak tega meninggalkan adiknya itu sendirian di rumah. Terlebih di hari peringatan kepergian kedua orang tuanya.

KASTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang