Dewa mengucap syukur bisa mendarat dengan selamat di bandara soetta. Bukan hanya itu saja, dia juga harus bergembira ria karena akhirnya terlepas dari pasangan yang lagi lovey dovey.
bayangin dong, tujuh belas jam duduk satu slot sama Venus dan Mars yang baru jadian. Masih anget anget nya. Ya emang sih mereka ga nyebar kebucinan karena mungkin maluu ada Dewa. Tapi tetap aja, jiwa jimblo Dewa rasanya memberontak terus.
Aish kapan dia punya pacar. Kudu daftar take me out dulu apa biar ada yang nyantol.
"Wa, lo beneran dijemput temen lo ?" Tanya Venus.
"Iya, teh" jawab Dewa sambil menerima segelas kopi yang disodorkan Mars "Sekalian, abis ini ada reuni sama temen SMA"
"Istirahat dulu, di pesawat lo ga tidur kan ?"
"Iya teh. Lo pulang sama Bang Mars ?"
Venus dan Mars kompak mengangguk.
Dewa terkekeh, "Yaudah sono naik taksi. Temen gue udah di parkiran"
"Yaudah. Tiati, Wa"
"Yoi"
Selama di taksi, Venus sama Mars diem-dieman. Mars sibuk sama ipadnya, Venus tau pacarnya itu pasti sibuk banget. Cieee pacar. Ehm. Apalagi Mars tiba-tiba ke Jerman kan pasti banyak jadwalnya yang di re-schedule.
Mars yang sadar kalo Venus daritadi curi curi pandang ke arahnya akhirnya lock ipadnya lalu menyimpan benda pipih itu ke dalam tas.
"Kenapa ?" Tanya Mars.
Venus menatap Mars bingung, "Apanya yang kenapa ?
"Kamu...ngeliatin aku kan ?"
Percayalah. Venus kalo denger Mars ngomong aku-kamu ituu gemesnya bukan main. Mana damagenya juga berkali lipat.
"Geer ih" kekeh Venus " Btw, aku mau nanya"
"Kamu ke Jerman emang mau jalan-jalan apa gimana ??"
Tanya Venus. Jujur Venus udah penasaran dari hari pertama Mars datang ke Jerman. Mana datangnya pagi-pagi udah gitu langsung nongol depan apartnya Janus. Venus kalo inget kejadian itu masih malu aja rasanya."Hmm mau nyelesaiin kesalah pahaman sama tuan putri hehe" jawab Mars diakhiri dengan senyum menggoda.
"Hih masa cuma itu ?? Kamu jauh jauh ke Jerman cuma karena itu ?"
Tanya Venus. Tidak yakin dengan jawaban Mars. Hellooo jauh jauh dari Indo ke Jerman cuma buat ngejelasin kalau Mina sepupunya, apa iyaa ?? Gocek ke Jerman aja udah mehong.Mars mengangguk membuat Venus melebarkan mata kaget.
"Kan bisa lewat telpon"
"Kalau via telpon kurang greget, sayang. Lagian aku juga mau liat kamu"
SAYANG. SAYANG KATANYA. Help, perut Venus dipenuhi ribuan kupu-kupu. Belum lagi 'aku juga mau liat kamu' HUHUHU. DOUBLE KILL. Pacaran sama Mars sama sekali tak baik untuk kesehatan jantung. Kalo kata si kembar Dirgantara 'ayo ke dokter cinta' Geli banget.
"Hehe makasih loh Mars. Kamu sampai segitunya...aku jadi ga enak"
"Hei ? Kenapa ga enak ? Santai aja"
"Btw..." Mars menjeda kalimatnya sebentar "Bang Al belum tau ya kita pacaran ?"
To be honest, Mars kepikiran banget soal abang sulungnya Venus. Gara-gara komentar Alpha di postingan Venus beberapa hari lalu yang komen 'loh....'
Mars baru ketemu Alpha sekali, waktu wisudanya Venus. First impresionnya ke Alpha tuh cool boy who have a handsome face. Ganteng banget banget banget Mars akui. Tapi sayangnya kalo lagi flat face keliatan serem. Mars jadi gerogi waktu itu. Untungnya Alpha sempet senyum dan basa basi dikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA ✔
Fanfiction[ completed ] "Punya adik tiga bikin nyebut semua " -Alpha "Hidup itu dibawa selow aja. Jangan kaya orang susah. Take it easy" - Janus "Macam-macam sama gue = smekdon" -Venus "Gue jadi kaya Boy di sinetron anak jalanan keren kali ya ? Coba ah" -Leo ...