05

1.8K 230 14
                                    

Happy Reading 💚

"Ini mendadak banget ya ? Harus tanggal segini ?" Tanya Janus pada sekretarisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini mendadak banget ya ? Harus tanggal segini ?" Tanya Janus pada sekretarisnya.

"Iya pak. Investor dari Belanda minta tanggal segitu"

Janus menghela nafas. Mau tak mau ia harus terima, berhubung ini projek besar.

"Oke. Kita berangkat ke Bandung dua hari lagi. Atur semuanya"

"Baik ,Pak"

Sepeninggal sekretarisnya, pikiran Janus melalang buana. Dua hari lagi adalah hari peringatan kepergian orangtuanya. Haruskah ia meninggalkan Venus dan Leo di rumah ?

.
.
.
.

Sore ini, langkah kaki Janus menapaki tanah pemakaman dimana kedua orang tuanya dan satu adiknya dimakamkan. Iya, secepat itu mereka meninggalkan dirinya, Alpha, Venus dan juga Leo.

Menenteng kantong bunga dan tiga botol air, Janus memandang langit yang hari ini tampak cerah. Suasana hatinya tak terlalu bagus, tapi karena cuaca hari ini cukup bagus setidaknya itu sudah cukup membuat Janus tidak semakin uring-uringan.

Janus menyipitkan mata melihat seseorang yang berjongkok di samping makam papanya. Ia reflek berhenti berjalan, saat sadar bahwa seseorang itu adalah Alpha.

Janus berdiri tak jauh dari tempat Alpha yang kini memejamkan mata, mengirim doa. Ia memutuskan akan menunggu Alpha saja.

"Udah sepuluh tahun lamanya sejak Papa ga ada lagi di sisi Alpha"

Entah suara Alpha yang kelewat kencang atau suasana pemakaman yang terlalu sepi, Janus dapat mendengar dengan jelas ucapan yang terlontar dari pemuda itu.

"Selama itu juga Alpha belajar gimana jadi dewasa dan mandiri. Jagain adek-adek yang sekarang ga terasa udah pada gede. Janus udah sukses jadi ceo walaupun prinsip hidup selownya masih berjalan. Venus juga sukses jadi designer kaya mama, mau wisuda juga sebentar lagi. Leo udah mau lulus sma, tapi masih aja lucu kaya anak kecil" Alpha terkekeh sebentar.

"Alpha berharap mereka semua bisa mencapai tujuan hidup mereka dan sehat selalu"

Tatapan mata Janus menyendu. Yang tadinya menatap punggung Alpha kini Janus lebih memilih menatap sepatu pantofel hitamnya yang masih kinclong walau seharian sudah diajak kesana kemari.

"Oh iya Pa, Alpha datang lebih cepat dari biasanya, karena tanggal 20 nanti Alpha ada proyek di Malaysia. Jadi mungkin cuma Janus, Venus, dan Alpha yang datang ke sini tanggal 20"

Janus mengangkat kepalanya.
Alpha pergi ke Malaysia ? Dua hari lagi ? Lalu bagaimana dengan Venus dan Leo ?

***


"Kamu lagi ngapain ?"

Venus berjalan mendekat ke meja rias. Menatap bandana beraneka warna yang dijejer rapi di atas meja.

KASTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang