Happy Reading 💚
Janus duduk santai di sofa ruang kerja Alpha sambil mainin game di ponselnya. Begitu udah bosan sama game di ponselnya, dia lantas mengalihkan perhatian ke seisi ruangan Alpha. Seperti si pemilik, ruang kerja Alpha didominasi oleh warna hitam dan putih. Menggambarkan sekali betapa tenang dan berkelasnya si pemilik ruangan.Janus geleng-geleng liat Alpha yang duduk anteng di kursi sambil mantengin laptop dari empat jam lalu tanpa minum atau makan camilan. Sebagai pribadi yang santai, Janus tentu saja berdecak kagum liat kelakuan Alpha. Kalo dia di posisi Alpha sih ga bisa, soalnya Janus mana pernah absen dari kopi waktu mengerjakan laporan. Paling engga ada camilan juga yang nemenin dia kerja, kaya gorengan atau kacang.
Janus mengetukkan jarinya ke meja kaca di hadapannya. Bosan. Dia lupa bawa kerjaannya ke perusahaan Alpha. Tadi saat ditelpon Alpha, dia main pergi gitu aja dari perusahaannya tanpa membawa satupun pekerjaan untuk dicicil. Sesampainya di perusahaan Alpha, dia malah dikacangin sama abang sulungnya itu. Ditinggal pacaran sama berkas-berkas. Kalau gitu, Janus harusnya datang ke sini waktu Venus udah tiba aja.
Iya. Tujuannya datang ke sini itu untuk menginterogasi Venus, adiknya. Yang mana kemarin sore beritanya heboh banget di sosial media bahkan wajah adiknya itu terpampang di majalah bisnis. Ga heran sih kalo wajah Venus kecantol di majalah bisnis. Toh adiknya emang pembisnis muda. Di usianya yang masih 22 tahun dan duduk di semester akhir bangku perkuliahan, gadis itu udah terjun dalam dunia fashion. Jadi designer yang karya-karyanya engga diragukan lagi. Berkualitas dan fashionabel semua. Bahkan gaun pesta rancangan Venus Boutique dipakai sama ibu-ibu pejabat dan ibu presiden di acara amal atau pertemuan dengan investor besar. Butiknya juga udah menjarah ke Vietnam, Australi, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea. Katanya otewe mau buka cabang di Paris.
Janus bangga, tentu aja. Tapi ya ituloh, selain karena kelihaiannya dalam dunia bisnis dan fashion, adiknya itu sering jadi inceran media massa karena suka keciduk jalan berdua sama cowo. Mending kalo cowonya itu-itu aja, lah ini cowonya beda-beda. Udah macem fakgirl aja adiknya itu. Mana cowonya ganteng-ganteng semua yah walaupun masih tetap gantengan Janus.
Ceklek
Janus dan Alpha kontan menoleh ke arah pintu. Gadis cantik dengan pakaian casual melenggang masuk dengan senyum cerahnya.
"Halo abang-abang ku"
Venus menyapa riang sambil naruh sekotak brownies di atas meja. Bukan sogokan karena mau di interogasi, tenang aja. Venus tuh santai orangnya, sesantai Janus yang kalo ada gempa bumi juga ga bakalan lari malah jalan sambil nyomot perkedel jagung.
Venus duduk di samping Janus yang lagi buka kotak brownies. Alpha yang tadi lagi berkutat sama laptopnya langsung beralih menghampiri kedua adiknya. Dia duduk di sofa single, menghela nafas terus natap wajah tanpa dosa Venus yang masih aja cengangas-cengenges. Padahal kemaren baru aja bikin berita spektakuler sampe Alpha kesedak gulungan kol. Karena waktu baca berita menggemparkan itu, Alpha lagi nongkrong di kafetaria perusahaan sambil makan siomay.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA ✔
Fiksi Penggemar[ completed ] "Punya adik tiga bikin nyebut semua " -Alpha "Hidup itu dibawa selow aja. Jangan kaya orang susah. Take it easy" - Janus "Macam-macam sama gue = smekdon" -Venus "Gue jadi kaya Boy di sinetron anak jalanan keren kali ya ? Coba ah" -Leo ...