17

1.7K 171 6
                                    

Janus mendorong troli belanjanya menuju rak sayuran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Janus mendorong troli belanjanya menuju rak sayuran. Tiba-tiba ia ingin membuat capcay. Akhir-akhir ini jiwa chefnya sering kumat. Jadilah Janus sering berbelanja ke supermarket seorang diri seperti saat ini.

Sebenarnya ia ke sini untuk membeli seperangkat bahan kebersihan untuk di Jerman nanti. Seperti sabun muka, sabun mandi, shampo dan odol. Kebetulan juga katanya Awan, odol yang biasa mereka gunakan itu ada keluaran terbaru rasa jeruk. Janus tentu tak boleh ketinggalan untuk mencobanya. Masa awan udah dia belum. Janus harus selangkah di depan atau mentok-mentok sama langkah deh.

"Buset dah lo ngapain beli pisang segini banyaknya. Satu sisir aja cukup"

Janus mendongak begitu indera pendengarnya menangkap suara yang tak asing lagi baginya. Netranya membelalak melihat sosok gadis yang tengah berdiri di depan keranjang pisang. Dan ada seorang pria di sampingnya yang tengah menggerutu karena si gadis mengembalikan beberapa sisir pisang ke tempatnya.

Janus buru-buru mengambil sayurannya. Ga peduli sayur apa aja yang dimasukinnya ke troli, Janus masukin aja semua sebelum mba mantan mendeteksi keberadaan dia. Janus paling males ketemu sama mantan yang tolong garis bawahi mantannya lagi sama pacar. Mana Janus sendirian, nanti dikira masih jomblo. Ya walaupun kenyataannya emang gitu. Tapi kan Janus jomblo karena selektif memilih.

Janus udah balik badan, mau jalan ke kasir waktu tiba-tiba ada yang menyeru namanya.

"Janus"

Janus bisa aja acting pura-pura ga denger terus lanjut jalan ke meja kasir. Tapi nyatanya dia malah menoleh dengan ekspresi dibuat kaget senatural mungkin.

"Eh Mika"

Gadis yang dipanggil Mika itu tersenyum cerah buat Janus ikut mengembangkan senyumnya.

"Kita ketemu lagi dong. Lagi belanja juga lo ?" Tanya Mika.

"Lagi manen sayur, Mi. Ya belanja lah. Pake nanya lagi"

Mika tertawa, "santai elah jawabnya. Sensi amat"

Janus tersenyum kecut, diam-diam melirik pria di samping Mika yang asik memilih tomat.

"Oh iya kenalin Nus, ini namanya Juki"

"Cari pacar aja namanya sama kaya gue dari J. Fix ga bisa move on nih Mika" batin Janus.

"Juki"

"Janus"

Janus menerima uluran tangan Juki. Janus akui pemuda di hadapannya ini termasuk golongan ubin masjid apalagi kalo senyum. Tapi tetap gantengan Janus kemana-mana, menurut Janus.

"Sendirian aja ?"
Tanya Juki yang bikin Janus seketika dongkol.

"Berdua. Sama bayangan gue. Ya lo liat sendiri aja lah malih" batin Janus ngegas.

"Iya, sendirian" jawab Janus masih dengan senyum di bibirnya. Senyum-senyum yang dipaksakan untuk muncul.

"Dah lama ga ketemu nih. Ngopi dulu yuk, Nus. Bisa ga ?"

KASTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang