Bugh
"Venus ?"
"Ah sorry" Venus mendongak setelah tak sengaja menabrak seseorang. Walau netranya memburam karena air mata, tapi Venus dapat melihat dengan jelas bahwa sosok yang baru saja ditabraknya adalah Mars. Hmz kenapa harus bertemu Mars di saat seperti ini ? Sepertinya Venus selalu bertemu pria itu dalam kondisi yang kurang baik kecuali saat wisuda.
"Loh nangis ?"
Mars nampak terkejut. Venus menggelengkan kepalanya cepat."Tadi habis makan tahu jeletot terus keselek. Perih banget ampe ke hidung ama mata. Makanya ini berurai air mata" dusta Venus dan Mars percaya saja.
"Aduh hati-hati, Ven. Terus sekarang mau kemana ?" Tanya Mars.
"Mau beli minum"
Jawaban Venus itu membuat Mars semakin percaya bahwa gadis itu benar-benar habis tersedak tahu jeletot.
"Yaudah ayo bareng. Gue mau ke kantin"
Venus mengangguk, mengurungkan niatnya ingin ke toilet. Dihapusnya bulir air matanya agar Mars tak menaruh curiga.
"Lo ngapain di rumah sakit , Mars ?"
Mars menatap Venus sekilas lalu kembali menatap jalan di depannya.
"Jenguk temen. Lo sendiri ?"
"Aa gue ngunjungin kakak sepupu gue. Iya kakak sepupu gue"
Kata Venus diakhiri senyumnya. Untung aja rumah sakit ini punya Awan kan jadi dia punya alasan yang masuk akal.Mars beroh ria lalu keduanya berhenti di salah satu stand yang menjual minuman. Venus membeli empat botol air mineral sementara Mars membeli makanan berat dan juga tiga potong semangka. Venus terkikik melihatnya, dia cukup tahu bahwa Mars adalah semangka lovers. Terkadang orang yang melihat Mars begitu akan geleng-geleng kepala namun di satu sisi juga merasa takjub. Bagaimana tidak, cara pemuda itu menatap semangka penuh dengan binar dan ketertarikan. Like people who is falling in love. Ah Mars bukan jatuh cinta tapi memang sudah mencintai semangka sedalam palung ... di filiphina.
"Udah ? Ayo balik"
Mars mengangguk keduanya kembali berjalan bersisian di koridor rumah sakit. Tak ada perbincangan yang terjadi di antara keduanya, suara langkah kaki dan selewat perbincangan orang-orang di sekitar mereka menjadi pengisi keheningan keduanya. Venus berjalan dengan tenang, sadar bahwa beberapa orang yang berpapasan mencuri pandang ke arahnya. Tak perlu bingung untuk mencari tau apa penyebabnya, apalagi jika bukan karena dia sedang jalan berdua dengan Mars di rumah sakit. Orang awam terutama wartawan yang mungkin sedang berada di rumah sakit pasti mulai berspekulasi. Tapi Venus tak peduli hal itu, dia lebih penasaran lagi kira-kira apa spekulasi para wartawan jika melihat keempat penyandang Kastara berada di rumah sakit. Beberapa wartawan pasti akan mulai mendatanginya hingga beberapa hari ke depan.
"Venus ? Mars ?"
Agaknya Venus terlalu larut dalam kubik pikirannya hingga tak sadar bahwa ia berpapasan dengan Awan. Dan tunggu apakah abang sepupunya itu mengenal Mars ?
"Ey Bang Awan"
"Halo Bang. Dah lama ga ketemu. Gimana kabar lo ?"
"Baik. Lo sendiri ? Gue liat makin sibuk aja ni, jarang main ke rumah lagi"
Kedua manik obsidian gelap Venus melebar kaget,
"Bang Awan sama Mars saling kenal ? Terus Mars sering main ke rumah ?"
Kedua pemuda berbeda usia itu mengangguk. Awan terkekeh melihat keterkejutan di mata Venus.
"Mars teman sma nya Lintang."
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA ✔
Fanfiction[ completed ] "Punya adik tiga bikin nyebut semua " -Alpha "Hidup itu dibawa selow aja. Jangan kaya orang susah. Take it easy" - Janus "Macam-macam sama gue = smekdon" -Venus "Gue jadi kaya Boy di sinetron anak jalanan keren kali ya ? Coba ah" -Leo ...