Pulang ke Indonesia semua berjalan seperti biasa. Semua kembali ke kesibukan masing-masing, kecuali Leo yang emang masih libur. Kuliahnya masih bulan depan.
Ada beberapa perubahan sih sebenarnya. Seperti Janus yang udah ngelamar Mika tapi nikahnya masih taun depan. Soalnya Mika ga mau nikah dalam waktu dekat.
Lalu Alpha juga berubah. Semua penghuni rumah akui itu.
Pemuda itu masih jadi orang sibuk seperti biasa. Hanya saja, kalau dulu sibuknya ngalahin presiden, sekarang Alpha agak lebih santai. Pemuda itu rutin nyiapin sarapan setiap hari bikin ketiga adiknya terheran-heran pada awalnya.
Berangkat ke kantor jadi agak siangan. Udah gitu jam makan siang suka ngajakin adek-adeknya makan bareng. Kadang makan siang bareng Janus doang di perusahaannya Janus. Padahal biasanya, boro-boro keluar kantor waktu jam makan siang, Alpha aja sering lewatin jam makan siangnya.
Kalau dulu Alpha susah diajakin hang out sama Venus, sekarang mah langsung ngeiyain. Bahkan diajak main futsal sama Leo bareng anak komplek sore-sore, Alpha juga langsung mau. Alpha seperti siap sedia buat adek-adeknya 24/7. Dan tentu saja itu perubahan yang bagus.
Tok..tok...tok...
"Masuk"
Alpha mengistirahatkan sejenak matanya dari layar laptop kemudian menatap Jia bertanya.
"Adek-adek bapak ada di kafetaria bawah. Barusan Leo nelpon saya karena ponsel bapak ngga aktif katanya," jelas Jia bikin Alpha langsung cek ponselnya. Oh iya aja, ternyata ponselnya dalam mode pesawat.
"Oke makasih Jia. "
"Sama-sama. Kalau gitu saya balik ke ruangan saya lagi, Pak," Jia membungkukkan diri sekali. Walau sudah akrab dengan Alpha, tapi kalau di kantor tetep aja Jia harus menjaga profesionalitasnya.
"Kamu ga ke kafetaria ? Udah masuk jam makan siang kan," tanya Alpha.
"Saya makan di luar Pak, bareng anak-anak divisi satu," jawab Jia.
Alpha beroh ria. Dalam hati mendesah kecewa, padahal niatnya pingin jalan barengan ke kafetaria eh taunya Jia mau makan bareng temen-temennya.
Tiba di kafetaria, Alpha langsung saja berjalan menghampiri ketiga adiknya. Keempat Kastara itu spontan saja menjadi pusat perhatian pengunjung kafetaria siang itu. Karena jarang-jarang karyawannya Alpha liat empat kastara itu satu frame di perusahaan.
"Orang kalau mau nikah tu katanya dipingit dulu," kata Leo setelah menusukkan sedotan ke susu kemasannya.
"Ehmm Venus pernah denger juga yang begituan. Berarti Bang Janus ga bole ketemuan sama Kak Mika."
Janus mendelik tak terima, "Ya kali ga ketemuan satu taun. Bisa hampa hidup Abang."
Venus dan Leo kompak mencibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA ✔
Fiksi Penggemar[ completed ] "Punya adik tiga bikin nyebut semua " -Alpha "Hidup itu dibawa selow aja. Jangan kaya orang susah. Take it easy" - Janus "Macam-macam sama gue = smekdon" -Venus "Gue jadi kaya Boy di sinetron anak jalanan keren kali ya ? Coba ah" -Leo ...