Alpha masih sibuk dengan berkas-berkasnya saat Jhonny datang ke kantornya hanya untuk mengajaknya hangout.
Alpha masih banyak pekerjaan dan pemuda bertubuh bongsor itu terus merayunya untuk pergi bersama. Setau Alpha, Jhonny itu mempunyai banyak teman. Pemuda itu humoris dan suka menjaring pertemanan di sana-sini. Lalu sekarang seperti tak punya teman lain saja, pemuda itu datang memohon agar pergi bersamanya."Teman lo yang lain kan masih banyak, Jhon" Alpha masih mencoba bernegosiasi. Sebenarnya ia sedikit tak enak juga menolak ajakan Jhonny.
"Yang lain mah udah sering jalan bareng Al. Sama lo nih, jarang"
"Kenapa si elah ? Ngebet banget jalan sama gue"
"Hehe" mendengar kekehan Jhonny, Alpha yakin pemuda itu ada maksud terselubung.
"Kenapa ?"
Jhonny berdeham, memasang ekspresi melasnya yang mana membuat Alpha gumoh melihatnya.
"Gue tuh ada job pemotretan di sirkuit entar malem"
"Malem-malem ? Di sirkuit ?"
Jhonny mengangguk,
"Bukan job sih sebenarnya tapi event. Nah temanya dark and gengster gitulah. Apalah itu. Nah gue ambil anglenya di sirkuit"
"Terus hubungannya sama gue apa ?"
"Temenin dong. Kan lo temenan tuh sama yang punya sirkuit. Biar gue diizinin masuk ambil gambarnya gampang"
Alpha akhirnya mengangguk. Hitung-hitung dia refreshing sekalian cari makan malam buat adek-adeknya.
"Oke"
"Uh sayang Alpha banyak-banyak."
"Idih. Jaga jarak lo dari gue"
.
.
.
.
.Setelah bertegur sapa dan berbincang sedikit dengan teman Alpha yang merupakan pemilik sirkuit, Jhonny dan Alpha langsung membaur dengan para remaja pria dan wanita yang sibuk bersorak meneriakkan nama pembalap mereka.
Jhonny sudah asik dengan kameranya, mengambil angle yang menurutnya bagus. Terkadang pria itu sampai berpindah posisi, memotret seluruh pemandangan sirkuit yang menurutnya menarik.
Alpha sendiri hanya melihat suasana sekitarnya. Dia berpikir apakah orang-orang di sini yang rata-rata remaja usia sekolah tidak dicari orangtua mereka ? Kelayapan malam-malam menonton balap motor. Alpha bukannya ingin berkomentar mengenai hidup orang, yah tapi mereka itu kan masih usia sekolah. Setidaknya malam-malam begini waktunya mereka belajar di rumah atau bersantai dengan keluarga. Tapi yang namanya kehidupan orang juga kita tidak tau. Ada takdir atau alasan apa dibaliknya hingga mereka bisa berdiri di arena balap seperti ini.
Alpha mengedarkan pandangannya, mengamati para remaja yang bahkan masih ada yang menggunakan seragam sekolah. Tapi kalau diperhatikan seragam sekolahnya seperti seragam sekolah adiknya. Apakah itu siswa yang bersekolah di sekolah yang sama dengan adiknya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTARA ✔
Fanfiction[ completed ] "Punya adik tiga bikin nyebut semua " -Alpha "Hidup itu dibawa selow aja. Jangan kaya orang susah. Take it easy" - Janus "Macam-macam sama gue = smekdon" -Venus "Gue jadi kaya Boy di sinetron anak jalanan keren kali ya ? Coba ah" -Leo ...