11

1.7K 189 9
                                    

"Eh gue denger anak kelas sebelah ada yang suka balapan loh"Ujar Jejer sambil nuang saos ke dalam mangkuk baksonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh gue denger anak kelas sebelah ada yang suka balapan loh"
Ujar Jejer sambil nuang saos ke dalam mangkuk baksonya.

Leo, Leno sama Heri cuma natap Jejer sekilas tanpa naruh antusiasme atau rasa tertarik dari kalimat yang baru aja dilontarkan temannya itu.

"Ya terus kenape ?" Tanya Heri.

"Ya ga kenapa-napa. Lo ga mau ikut balapan juga Le? Motor lu kan udah mendukung noh"

Jejer meringis karena setelah pertanyaan itu meluncur dengan lancar dari mulutnya, satu sendok langsung melayang menyapa kepalanya.

"Ga usah nanya yang enggak-enggak"
Ujar Leno sambil meraih sendoknya yang dipegang Jejer.

"Mending lo aja sana yang ikut balapan, Jer" saut Heri

Jejer mempoutkan bibir, mengaduk kuah baksonya tanpa minat.

"Mana bisa, motor gue kan motornya kang dilan." Katanya sedih.

"Lagian kalo gue balapan bisa ditebas gue sama papi" tambahnya lagi.

"Lagian lo juga ga bisa ngebut. Gue ngebut dikit aja lo dah mual"
Kata Heri tertawa ngakak sementara Jejer hanya mendengus kesal.

"Kayanya boleh juga"

Ujaran pendek Leo itu berhasil menarik atensi ketiga temannya.

"Apanya yang boleh juga ?" Tanya Leno was-was.

"Balapan" jawab Leo tanpa menatap ketiga temannya. Pemuda bertubuh jangkung itu asik menyeruput kuah baksonya.

Leno menghela nafas,

"Lo itu udah keluar masuk bk. Sekarang mau balapan ? Biar apasi Le"

Leo tak menggubris ucapan Leno, dia malah asik menggigit baksonya.

"Biar kaya Boy anak jalanan. Nanti gue jadi reva nya"
Heri tertawa ngakak memecah ketegangan yang sempat terjadi.

"Tolol" sahut Jejer.

"Udah pindah gender nih lo, Her ?"

Heri mendelik, menggeleng kuat-kuat.

"Ya kaga lah. Bercanda aing teh. "

Perbincangan itu terus berlanjut tanpa Leo. Leo sendiri diam, bermain dalam kubik pikirannya. Sejujurnya dia tak ada niatan untuk balapan, tapi nyoba sekali bukan ide buruk kan ?

***

Alpha bangun pada pukul lima sore bertepatan dengan adik bungsunya yang baru saja pulang.

Leo nampak kaget melihatnya di rumah namun pemuda itu dengan cepat menetralkan ekspresinya lalu masuk ke kamar. Alpha menyernyit, jadi berpikir mungkin ekspresi Leo seperti itu karena ia jarang di rumah sore-sore begini.

Alpha melangkah ke dapur, berniat mencari air dingin di kulkas. Tapi yang ia temukan adalah Janus yang sedang memasak lengkap dengan apron hitam kesayangan pemuda itu. Apron hitam itu hadiah dari Alpha saat Janus berulang tahun yang ke dua puluh. Rupanya benda itu awet juga selama lima tahun.

KASTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang