Aku hanya berniat menjaga kesucian cinta ini, bukan untuk menyakitimu
- Ustadz Unch
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bel tanda masuk berbunyi mau tak mau seluruh siswa harus kembali ke kelas masing masing untuk kembali mengikuti pelajaran. karena kelas Aliya jam kosong akhirnya Aliya ingin menghabiskan waktunya ke perpustakaan bersama dengan Najwa.
Perpustakaan sekolah berada di sebelah ruang kepala sekolah terletak antara ruang kepala sekolah dan ruang musik. pernah ada rumor yang mengatakan bahwa ruang musik itu angker sehingga sangat sedikit siswa yang mau ke perputakaan karena bersebelahan dengan ruang musik yang otomatis memiliki hawa seram.
Aliya dan Najwa tiba di perpustakaan dan menyapa penjaga perpustakaan. suasana perpustakaan agak ramai karena hampir sebagian kelas jamkos sehingga banyak siswa yang mencari kegiatan disini. Aliya pergi ke rak buku fiksi dan melihat lihat mungkin ada buku yang cocok untuk dibaca sedangkan Najwa berjalan berkeliling berharap menemukan buku yang menarik perhatiannya.
Aliya mendapati sebuah novel dari penulis yang ia sukai dan itu merupakan judul yang belum dibacanya namun letak buku itu di rak tertinggi mungkin seseorang sengaja meletakkannya disana agar tidak dipinjam orang lain (siapa yg pernah kek gini xixi). saat berusaha menggapainya ternyata tangan lain mendahului refleks Aliya membalikkan wajahnya dan mendapati tubuh tegap dan kekar seseorang. didongakkannya wajahnya dan matanya bertemu sang pemilik mata itu. sang pemilik mata itu adalah Ustadz Unch yang dengan senyum menawannya memberikan buku itu ke Aliya.
"kamu udah mau nikah bacanya novel cinta SMA gitu"ucap Ustadz Unch
"lah terus Aliya harus baca apa dong? lagian kan sama aja ntar kalo udah nikah bisa uwuw - uwuw an kayak gini hehe"
Ustadz Unch berlagak berpikir keras lalu berkata "em... gimana kalo qiroatul uyun aja sekalian persiapan gitu buat malam itu" sambil menampilkan smirknya
"eh? qiroatul uyun itu apa Ustadz? novel? kok namanya arab gitu?" Aliya bertanya tanya
"hahaha, kamu itu emang polos atau pura pura polos sih Al? ntar habis nikah kamu saya ajarin deh biar paham luar dalam sama isi kitabnya"
"beneran Ustadz?alhamdulillah... Ustadz Unch emang terbaik" Aliya mengacungkan jempol sambil tersenyum (dia beneran gak tau kitab itu guys xixi)
Ustadz Unch menanggapinya hanya tertawa lalu kemudian berkata "jamkos ya? kok banyak yang ke perpus biasanya saya kalo kesini selalu sepi"
"iya nih Ustadz, gatau banyak guru yang bolos kelas, lah Ustadz Unch sendiri ngapain disini? nggak ada kelas?"
"hm..ada sih tapi kalo saya masuk kasian" balas Ustadz Unch
"siapa yang kasian Ustadz? kan malah bagus kalo kelasnya nggak kosong"
"kasian sama kamu, saya tinggalin sendiri disini" ujarnya tertawa lagi
pipi Aliya bersemu merah "apasih, Ustadz Unch diajari siapa sih bikin gombal kayak gini" sambil memukul lengan Ustadz Unch
tawa Ustadz Unch meledak sambil menepis tangan Aliya yang ganas itu lalu berkata "nggak ada salahnya gombalin calon istri sendiri" ujarnya serius
Aliya semakin salah tingkah dia bahkan menutupi wajahnya yang sudah merah seperti kepiting rebus lalu berlari mencari tempat duduk sedangkan Ustadz Unch yang melihatnya gemas dengan tingkah Aliya. lalu dihampirinya meja tempat Aliya duduk.
"jangan ngambek gitu dong, cantiknya hilang lo"saat melihat wajah Aliya yang cemberut
"ish Ustadz Unch..... hush sana saya mau baca jangan ganggu"usir Aliya
"iya iya, jangan kangen lo ya.." lalu meninggalkan Aliya
Setelah Ustadz Unch pergi Aliya memegang jantungnya yang berdebar tak karuan. betapa indahnya rasa yang dititipkan Allah untuknya dan dia menikmati tiap debarannya. Allah salahkah aku bila terlalu berharap lebih pada ciptaanmu, batin Aliya.
Najwa POV
Najwa mengelilingi seluruh rak buku yang ada hingga dia tak sengaja masuk ke area terlarang. saat itu penjaga perpus tidak memperhatikan kegiatan Najwa sehingga dia bisa masuk ke area terlarang itu. sebenarnya Najwa telah lama penasaran dengan bagian itu apalagi sejak insiden ular di sekolahnya muncul dan keanehan kepala sekolah.
area terlarang itu merupakan tempat biasanya kepala sekolah dan beberapa guru serta petinggi rapat disana. pintunya memang jelek namun ternyata dalamnya begitu mewah bahkan mengalahkan kantor kepala sekolah yang notabenenya sudah mewah itu. Najwa melihat lihat sekitar lalu menghampiri rak yang berisi dokumen dan arsip arsip penting.
diambilnya salah satu gulungan kertas yang menarik perhatiannya ketika hendak membukanya terdengar suara langkah dari luar. Najwa serta merta gugup dan bingung hendak bersembunyi dimana akhirnya matanya menjatuhkan pilihan dibawah sofa karena baginya itu tempat yang strategis untuk bersembunyi.
Suara langkah kaki itu semakin besar dia belum bisa menebak sumber langkah itu yang pasti bukan dari pintu yang sebelumnya ia lewati. sebelum dia benar benar ketangkap basah dia segera menyembunyikan dirinya dibawah sofa. tepat saat tubuhnya sepenuhnya menghilang suara benda bergeser terdengar.
Siapa kangen Ustadz Unch alias fajar xixi. ini nih senyum Ustadz Unch yang bikin Aliya klepek klepek wkwk
hai guys.... gimana gimana cerita kali ini? pada penasaran nggak kelanjutannya? kalo penasaran pantengin terus yaa!!
temen temenku sekalian aku harap kalian VOTE yaa karena vote dari kalian yang bikin aku semangat nulis. COMENT nya juga yaa kalo kalian ngerasa ada yang typo atau kalian penegn kasih saran ke akoh..
semua bantuan kalian sangat berjasa banget buat aku.... see ye next chapter ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku Imamku ( Re Post )
RomanceRE POST EDITION🤗🙏 FOLLOW DULU YUK UNTUK KENYAMANAN BERSAMA 😊 Apa? mondok? emang sih dulu Umi dan Abah pernah mengungkitnya, tapi kurasa itu hanya gurauan, ternyata aku harus mondok di pesantren milik temannya umi. Untung ketemu sama dia, jadi bet...