bahagiaku sederhana saja, melihatmu tersenyum aku sudah puas. dan harapanku aku jadi sumber kebahagiaanmu
- Author
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Author POV
matahari pagi menelisik melalui celah celah jendela kamar Aliya dirinya yang ketiduran setelah membaca Al quran perlahan menerjapkan mata karena sinar matahari yang jatuh ke dua matanya yang terpejam.
segera ia melirik jam dinding dan terkejut karena 20 menit lagi waktunya Ustadz Unch akan datang ke rumahnya untuk mengajakknya fitting baju. tanpa ba bi bu lagi dia segera ke kamar mandi melakukan ritual paginya yaitu mandi setelah itu memilih baju yang cocok dan segera ke ruang makan.
semua itu dilakukan dengan buru buru bahkan ketika makan Aliya tersedak berkali kali karena sangking gopohnya ia. umi hanya geleng geleng melihat tingkah Aliya itu
" Nduk, Nduk... makannya besok besok jangan dibiasakan bangun siang. apalagi mau jadi istri harus rajin bangun pagi." kata umi geleng geleng
sambil mengunyah makanannya Aliya berkata " Aliya bangun pagi kok mi, cuman tadi ketiduran" karena sambil mengunyah itu dirinya jadi kesedak lagi
lalu suara abangnya menginterupsi " jangan makan sambil nggomong, jadi kesedak kan tuh." lalu abangnya duduk di depannya mengambil piring lalu ikut makan.
" dih sewot" kata Aliya setelah meredakan tenggorokannya akibat kesedak
abangnya angkat bahu, memilih tak mengubris Aliya dan tetap makan. karena telah usai makan aliya mencuci piringnya itu lalu duduk di ruang tengah bersama umi sambil menunggu kedatangan Ustadz Unch.
menit berganti dengan jam, kini aliya sudah menunggu Ustadz Unch selama 2 jam namun tanda tanda kedatangan beliau belum juga terlihat. aliya mulai jengkel karena sejak tadi dia sudah berdandan rapi dan terburu buru menunggu ustadz unch tapi malah yang ditunggu tak juga kelihatan batang hidungnya.
sudah 3 kali Aliya tertipu oleh bel rumahnya dan 3 kali pula ia mondar mandir membuka pintu yang ternyata adalah abang abang mengirim paket. 2 jam lebih 30 menit dan aliya sudah sangat lelah menunggu ustadz unch itu akhirnya bertanya pada umi
" mi, katanya ustadz unch mau dateng jemput aliya buat fitting baju kok ini belum dateng dateng ya?" kata aliya
" oh iya umi lupa kasih tahu. pantas saja anak umi terburu buru tadi. nungguin ustadz unch toh haha." kata umi tertawa
" ih umi nggak lucu, aliya padahal udah dandan cantik nih sampai terburu buru gitu. kemana sih mi ustadz unch? " tanya Aliya
" iyaa tadi pagi shubuh kayaknya ustadz unchmu telpon umi bilang kalo ndak bisa pergi hari ini karena ada nenek mereka datang dan ustadz unch disuruh jemput neneknya. bilangnya sih siang kalo nggak sore akan jemput kamu lagi buat fitting." ungkap umi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku Imamku ( Re Post )
RomanceRE POST EDITION🤗🙏 FOLLOW DULU YUK UNTUK KENYAMANAN BERSAMA 😊 Apa? mondok? emang sih dulu Umi dan Abah pernah mengungkitnya, tapi kurasa itu hanya gurauan, ternyata aku harus mondok di pesantren milik temannya umi. Untung ketemu sama dia, jadi bet...