jangan mudah memberi kepercayaan pada seseorang karena manusia itu munafik. ia memiliki bukan hanya dua topeng namun seratus topeng yang berganti ganti
- Author
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aliya POV
penculikan...
" kali ini kita akan dengarkan sambutan dari Canatria Aliyatun Nafisah selaku CEO dari acara ini" kata MC diiringi dengan tepuk tangan yang meriah
aku deg deg an karena ini pengalaman pertama kali aku naik ke panggung memberi sambutan. baru mengucap pembukaan dari pidatoku tiba tiba saja lampu mati, tentu saja aku kaget setengah mati. saat itulah sebuah tangan membekap mulutku dan selanjutnya kesadaranku pun hilang. yang kuingat hanyalah terdengar suara benda jatuh setelah aku digeret paksa entah kemana.
aku tersadar dari pingsanku dan berada di sebuah kamar, untuk dibilang buruk pun tidak karena kamar ini bersih dan terawat. tanganku diikat degan tali begitu erat hingga memerah karena sangking kuatnya begitu juga kakiku sehingga aku tak bisa kemana mana dan hanya duduk di kasur.
aku melihat sekeliling mencoba mencari benda tajam yang bisa melepaskanku sayangnya aku tak melihatnya. penculik ini benar benar teliti sehingga tak memberikan celah padaku. atau mungkin aku belum menemukannya, ntahlah.
tak lama terdengar suara kunci terbuka dan terlihatlah ia, pria yang menculikku. aku terkesiap kaget tak menyangka beliaulah yang melakukan hal ini. padahal beliau begitu baik padaku dan ternyata semuanya hanyalah topeng semata.
Ustadz Ahmad tersenyum miring memandangku lalu berjalan mendekatiku. hilang sudah semua wibawanya yang tersisa hanyalah sorot matanya yang penuh dengan kebencian dan senyuman liciknya. dia berdiri di depanku yang menundukkan kepala ketakutan karena melihat pistol yang dibawa oleh orang orang dibelakangnya. aku sangat gentar sekali dan tubuhku melemas takut.
Ustadz Ahmad mengangkat daguku dan membuatku akhirnya menatap mata penuh sorot dengki itu, beliau berkata " haha, lihatlah sekarang kondisimu Al, tak ada satupun yang menyelamatkanmu bahkan tunangan busukmu itu tak tahu apa yang terjadi padamu"
" lihatlah wajahmu yang penuh ketakutan ini, apakah harus kuberi sesuatu untuk mempercantik wajahmu ha?" katanya lagi sambil mengelus wajahku
aku membuang muka lalu berkata " jauhkan tangan kotormu itu dari wajahku!" ujarku marah, rasanya marah sekali wajahku disentuh oleh orang biadab
" hahaha, kamu berani mengelak dariku hah! dasar wanita kurang ajar! tak berpendidikan! apa yang diajarkan abah tercintamu itu sehingga kamu tak tahu diri seperti ini hah!" ujar Ustadz Ahmad marah " andai saja aku bisa membunuhmu sekarang juga aku akan melakukannya, sayangnya bos terlalu baik hati sehingga hanya ingin membiarkanmu disini" kata Ustadz Ahmad
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku Imamku ( Re Post )
RomanceRE POST EDITION🤗🙏 FOLLOW DULU YUK UNTUK KENYAMANAN BERSAMA 😊 Apa? mondok? emang sih dulu Umi dan Abah pernah mengungkitnya, tapi kurasa itu hanya gurauan, ternyata aku harus mondok di pesantren milik temannya umi. Untung ketemu sama dia, jadi bet...