Bab 50 (Repost)

2.1K 146 19
                                    

"bila allah sudah mentakdirkan seseorang pergi dari hidup kita, mau bagaimanapun caranya mereka tak akan kembali kak."

- Najwa

.

.

.

.

.

.

.

.

.

---------

waktu sudah menunjukkan pukul 9 dan tamu undangan pun sudah menyurut, akhirnya datang tamu itu. entah dia diundang atau tidak tapi dia datang. aliya terkejut melihat beliau begitu juga abah dan umi.

---------

yang awalnya keluarga besar itu mulai saling bercanda satu sama lain namun ketika mereka terkhusus keluarga aliya melihat tamu yang datang terkahir itu suasana kembali hening  mencekam. bahkan suara langkah sepatu kedua orang itu terdengar bertautan.

aliya pias dan tanganya gemetar dingin, ia takut om bagas dan Ustadz ahmad akan macam macam pada keluarganya. pikirannya kalut sekali dan ustadz unch yang mendapati itu menggenggam tangannya memberi kekuatan dan menenangkan kegelisahan istrinya itu yang untunglah berhasil. sedikit demi sedikit wajahnya kembali dan tanganya mulai hangat.

om bagas naik ke atas panggung bersama ustadz ahmad lalu memberi tepuk tangan lalu berkata  "selamat ya aliya kamu berhasil lolos ternyata dari genggamanku. yah sudah kuduga saat tahu wanita itu tak bisa berkhianat pada teman baiknya.." ucapannya menggantung tapi matanya melirik umi

abah turun bicara " Gas, bisakah kita lupakan masa lalu itu? aku benar benar tak tahu jika ternyata kamu memiliki alasan mengapa mengambil uang itu dan tak seharusnya aku mengabaikanmu. maafkan aku gas" kata abah memelas

" hah! lalu bagaimana kamu menjelaskan padaku perbuatanmu yang mengakibatkan ummah meninggal? kamu kan yang menceritakan pada ummah! dasar tak tahu diri! semarah apapun kamu jangan sangkutpautkan ummah, jangan sangkutpautkan keluargaku. sekarang ummah tiada dan kebencian itu malah semakin besar. kamu lelaki egois!" teriak om bagas sambil mengcengkeram baju abah

ustadz fajar langsung bergerak memisahkan mereka " saya tidak tahu permasalahan kalian tapi bukankah lebih baik dibicarakan dengan baik baik? diluruskan masalahnya bukan memakai kekerasan." kata ustadz unch

" ah lepasin! bukannya kamu yang minta saya datang kan ke pernikahanmu ini? bukankah sudah jelas tujuanmu adalah agar aku menyelesaikan dendam ini hah! kenapa dilarang." lalu om bagas mendekat lagi ke abah dan saat tangannya hendak menyentuh abah, abangku turun tangan.

" saya yang mengundang anda kemari! tapi saya mengundang anda bukan membiarkan anda balas dendam tapi membicarakan kejadian itu baik baik." kata abang 

om bagas melepaskan kepalan tangannya mengalah lalu duduk di kursi untuk tamu vip " nah sekarang jelaskanlah."

abah duduk berhadapan dengan om bagas lalu memulai kisahnya dan menjelaskan kesalahpahaman itu bahwa yang menelpon ummah om bagas bukanlah abah disertai dengan bukti bukti bahwa abah bersama kami saat itu.

om bagas tentulah kaget karena ternyata penyebab ummahnya terbunuh bukan abahnya aliya, namun siapa? ternyata abang menambahkan.

" saya tahu siapa yang menelpon dan memberitahukan masalah om bagas ini ke ummah." kata abang tegas

Ustadzku Imamku ( Re Post )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang