Bab 57 (Repost)

1.7K 153 37
                                    

" aku lebih baik kehilangan daripada tetap di tempat dengan menanggung beribu luka."

- Aliya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

sudah seminggu kedua pasangan ini jarang bersua, lebih tepatnya meskipun aliya berusaha tetap berbakti pada suaminya dengan menunggunya pulang hingga kelelahan pun suaminya sama sekali sibuk dengan dunianya.

aliya nggak tahan, iya pasti. dirinya sudah ingin sekali berteriak marah kepada ustadz unch yang mendiamkannya. apa salah aliya? padahal pernikahan mereka masih terhitung jari belum bulan namun sudah diuji sedemikian rupa.

makin lama aliya makin lelah, bayangkan kalian dicuekin oleh orang yang kalian sayang sakit nggak? sakit pasti. dan aliya merasakan luka itu sekali lagi. bedanya saat penculikan sakitnya karena ustadz unch tak menolongnya yang ini karena ustadz unch menganggapnya tak ada.

hari senin malam, aliya sudah benar benar muak bersabar. dia tak bisa seperti di novel novel ala gus gus yang ditelantarkan namun tetap mencintai. aliya bukan tipe yang begitu. dirinya sudah bersabar dan rasanya sudah tak tahan lagi. jika memang pernikahan ini tak bisa dilanjutkan maka segerakan diputuskan tali ini daridapa banyak pihak yang akan terluka.

jam 11 malam ustadz unch baru kembali, dan aliya masih menjaga matanya agar tak terpejam. dirinya lelah dengan ini semua dan ingin meminta penjelasan. seperti tahu akan pikiran aliya usadz unch lebih dulu menyela sebelum aliya sempat membuka mulut.

" saya akan jelaskan tapi nanti."

aliya menghembuskan napas kasar " maaf ustadz, saya nggak sesabar itu. saya lelah ustadz diamkan, saya lelah ustadz tinggal sendirian di negeri orang.saya lelah ustadz dan  butuh penjelasan." kata aliya marah

ustadz unch memijit alisnya " iya besok saya jelaskan, saya capek sekarang al." kata ustadz unch sabar

" gak ada besok ustadz, aliya mau sekarang, atau lebih baik berhenti aja."

ustadz unch menatap aliya tajam " maksud kamu apa berhenti hah!" bentak ustadz unch

syok. aliya syok pertama kalinya ustadz unch membentaknya dan pertama kali dirinya dibentak. abahnya bahkan abangnya selalu memperlakukannya lembut tak pernah membentaknya dan ketika dibentak seperti ini air mata aliya sedikit menggenang namun berusaha aliya tahan. ia tak mau kelihatan cengeng.

" aliya nggak suka ustadz unch menyembunyikan sesuatu dari aliya, bukankah aliya pernah bilang itu. ustadz unch harus terbuka. dengan sikap ustadz yang kayak gini bikin aliya terluka." kata aliya

" semua ada waktunya al, gak semuanya harus sekarang. saya punya banyak waktu untuk menjelaskan tapi nggak sekarang. pikiran saya lagi terbelah jadi sabarlah al." kata ustadz unch lembut.

aliya menatap mata ustadz unch tajam " aliya udah bilang, cukup seminggu ini ustadz diemin aliya, ninggalin aliya dan aliya nggak sekuat itu. aliya butuh penjelasan sekarang atau aliya yang pergi." putus aliya

ustadz unch mengepalkan tanganya menahan emosi " sabar sedikit lagi, saya janji akan jelaskan."

aliya menggeleng tak gentar dengan kemarahan ustadz unch yang berusaha ustadz unch tahan " sekarang atau aliya pergi." kata aliya tegas

mata itu murka dan aliya tak gentar walau sebenarnya rada takut kenapa napa namun jika tak begini maka kapan aliya akan terus diperlakukan seperti tak ada ini. cukup sudah lukanya dan aliya menuntut penjelasan.

" apa yang ingin kamu dengar." ustadz unch menyerah dan duduk di sofa 

aliya mengikutinya dan bertanya " selama ini ustdaz ngapain? kapan hari aliya pernah liat ustadz sama seorang wanita di supermarket padahal aliya lagi dirumah kesepian." kata aliya menahan suaranya yang bergetar cemburu

" saya di rumah sakit, dan saya nggak pernah keluar sama wanita manapun. saya menjaga seseorang tapi sekarang sudah pulang dan butuh kehadiran saya untuk penyembuhannya." kata ustadz ali.

satu kata yang ada di benak aliya bohong, padahal jelas jelas ustadz unch bersama seorang wanita di supermarket tapi itu bisa dibantah nanti ada hal yang menjadi ke kepoan aliya.

"siapa orang yang ustadz jaga? kenapa sampai ustadz harus ada disisinya? padahal ustadz punya aliya yang harus ustadz jaga. ini pertama kali aliya di negeri orang, pernikahan kita juga masih seumur jagung. apa ustadz nggak mengkhawatirkan aliya?" kata aliya

" seseorang dari masa lalu." hanya itu dan ustadz unch tak menjawab pertanyaan aliya seutuhnya

aliya menghembuskan napas yang terasa berat itu " jika begitu siapa dia? kenapa ustadz sampai mengabaikan aliya?" suaranya sedikit gemetar

ustadz unch menoleh menatap aliya yang mati matian menahan tangis " saya nggak mengabaikan kamu al, buktinya saya masih pulang kesini melihatmu disini, kalau saya mengabaikan kamu maka saya akan memilih ada di sisinya." 

aliya menatap mata yang dulunya meneduhkannya. aliya kecewa sangat, ada satu keputusan yang akhirnya diambil aliya namun aliya simpan rapat " jadi ustadz pernah memikirkan untuk di sisinya ya? pasti orang itu beruntung dan pasti seorang wanita. ada satu hal yang aliya tangkap dari sini. ustadz sayang dia sepertinya. seseorang dari masalalu yang belum bisa ustadz lupakan." ungkap aliya tegar lalu dengan tergesa berjalan ke kamar tamu dan menguncinya.

ia marah pada dirinya, pada ustadz unch, pada semesta yang merencanakan skenario menyakitkan lagi. aliya benar benar hancur saat ini dan terbesit satu hal akhirnya. ia akan pulang. ia akan berhenti dan lebih memilih untuk menyerah. dirinya tak akan mau bila di madu apalagi seperti ini. hubungan tanpa rasa percaya, aliya benci itu.

lebih baik aliya menyerah sebelum lukanya semakin pedih. untuk kali kedua aliya memilih meninggalkan ustadz unch. pertama kali ustadz unch berhasil mencegahnya dengan janji janji namun entah besok saat dirinya memutuskan pergi. dan semoga itu pilihan terbaik bagi hatinya.






Hai!!

siapa kangen wkwk😘

VOTE dan KOMEN YA



Ustadzku Imamku ( Re Post )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang