Allah akan menolong dan melindungi hamba Nya yang beriman dan senantiasa berdoa padanya, apalagi bahkan selalu mengingat Nya. jangan takut Allah ada disisimu.
- Author
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ustadz Ali POV
aku tak bisa menyembunyikan ekspresi terlukaku saat menceritakan perihal bunda, sakit karena kehilangan kepercayaan rupanya begitu menyayat dan pedih. aku jadi mengerti kenapa Najwa sulit sekali percaya pada orang karena sekalinya terkhianati perihnya begitu terasa beda dengan patah hati.
ingin kudekap Najwa dan berkata padanya betapa terlukanya aku, betapa aku butuh seseorang untuk menghibur dan mendampingiku membangun kepercayaan lagi. ingin kurengkuh tubuhnya dan mengadu disana. lara ini begitu berat karena bundalah yang melakukannya, bunda sosok yang kukagumi dan kuhormati ternyata melakukan dosa yang besar. bagaimana aku bisa hidup tanpa rasa percaya pada bunda? aku tak bisa membangun kembali kepercayaan ini untuk bunda bahkan orang sekitarku. semoga Najwa tak melukaiku, cukup bunda jangan Najwa ya tuhan.
aku mengangkat wajahku dan kulihat tatapan Najwa yang sendu tertuju padaku, lewat tatapan matanya lah aku bisa membaca apa yang ia pendam dan tak sanggup ia katakan. tatapan sendunyalah menyampaikan kekuatan tiada tara, tatapan yang seolah bicara bahwa ia akan disisiku dan menemaniku merajut kembali hati kami yang sama sama terluka.
akulah yang pertama kali memutus adegan tatap tatapan itu karena semakin lama aku semakin candu dan rasa ingin memilikiku semakin besar. aku takut Allah murka karena rasa ini bisa jadi lebih besar daripada cintaku padanya. ingn rasanya membawanya ke KUA tapi Najwa masih sekolah dan aku belum yakin sepenuhnya atas perasaannya, terkadang dia juga masih sedikit tertutup denganku.
aku berdehem setelah memutus adegan tatap menatap tadi dan berkata " yok balik ke kamar, nanti jam 23.10 sy tunggu di depan kamar, kita turun bareng."
Najwa mengangguk menyanggupi lalu kami kembali ke kamar masing masing yang letaknya bersebelahan.
detik demi detik berlalu tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 waktu janjianku dengannya. aku yang sedari tadi main hp segera bangkit dan menjemput Najwa. pintunya baru keketuk sekali rupanya ia sudah keluar dan siap.
kami turun ke lobby bersama lalu check out dan segera pergi ke rumah itu. namun kali ini kami akan bersembunyi di dekat pintu belakang. menit terus berputar tepat di menit ke 59 pintu belakang terbuka disusul dengan suara ledakan di belakangnya.
Aliya POV
---------
3 menit lagi dari jam janjian yang ditentukan. aku telah bersiap dari tadi dan tali yang mengekangku pun telah lepas. terdengar suara pintu kamarku dibuka adrenalinku terpacu bersiap untuk berbagai kemungkinan karena sedari tadi suasana sangat sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku Imamku ( Re Post )
RomanceRE POST EDITION🤗🙏 FOLLOW DULU YUK UNTUK KENYAMANAN BERSAMA 😊 Apa? mondok? emang sih dulu Umi dan Abah pernah mengungkitnya, tapi kurasa itu hanya gurauan, ternyata aku harus mondok di pesantren milik temannya umi. Untung ketemu sama dia, jadi bet...