.
.
.
.
.
.
.
.
tangan ustadz unch berhenti mengusap wajah aliya dan segera menarik aliya ke kasir karena mereka malah menjadi tontonan massa, bahkan ada yang memvideo mungkin berpikir sedang bermain film atau akan di jadikan fyp tik tok. intinya mereka menjadi pusat perhatian.
setelah membayar di kasir mereka pulang ke apartemen dan membagi tugas. aliya yang memasak dan mengepel. usatdz unch menyapu dan mencuci piring serta membersihkan kamar. dan mereka berdua pun segera disibukkan oleh kegiatan bagi tugas tadi.
ternyata ustadz unch lebih dulu selesai sedangkan aliya masih berkutat dengan minyak dan wajan. ustadz unch duduk di kursi makan yang menghadap langsung ke aliya dan melihat sosok aliya dari belakang yang cekatan memasak itu.
lalu ustadz unch tiba tiba bangkit dari kursinya, menuju ke arah aliya lalu memeluk aliya dari belakang sambil menyenderkan kepalanya di leher aliya dan menghirup aroma khas aliya.
aliya terkejut karena ada tangan yang merangkullnya lalu kepala yang beresnder di lehernya " aduh ustadz.. aliya kaget tauk." kata aliya gemas
" habisnya saya gemes liat kamu masak gitu, pengen peluk." kata ustadz unch manja
aliya memutar bola matanya " ustadz emang se manja ini ya? ih bukannya yang manja itu harusnya perempuan ya?" kata aliya
" laki laki juga bisa manja kok, buktinya ada nih saya hehe. oiya jangan panggil saya ustadz lagi kan status kita sudah suami istri." kata ustadz unch
" terus mau dipanggil apa? by? bebeb? aliya geli ah panggil gituan, lagian ustadz unch itu panggilan sayang loh dari aliya buat ustadz. ustadz yg malah ndak kasih nama spesial ke aliya." kata aliya yang mulai beranjak ke meja makan memindahkan makanannya.
dengan cekatan ustadz unch membantu aliya memindahkan makanannya " yah tapi jangan ustadz juga dong, saya berasa tua nih. bang unch gmn? aliya saya panggil cintahkuh mau?" kata ustadz unch menahan tawa.
aliya yang telah selesai meletakkan piring terakhir demi mendengar panggilan dari ustadz unch padanya, langsung saja menyerang ustadz unch dengan pukulannya. panggilan itu seperti anak alay dan aliya bergidik ngeri membayangkan ustadz unch memanggilnya seperti itu.
" gamau ih, geliii apa kata dunia aliya di panggil kayak gitu hih." kata aliya sebel
ustadz unch tertawa terbahak " terus mau dipanggil apa al?"
" aliya aja udah gapapa, aliya gamau panggilan gituan hiyy." kata aliya jijik
ustadz unch menangkap kedua tangan aliya yang masih belum berhenti memukul lalu berkata " zawjaty aja gimana." lalu diikuti senyum menawan ustadz unch
aliya terpaku dan mengangguk " kalo gitu aku panggil ustadz, habibi unchku ya." lalu tawa aliya meledak karena dua kata itu tidak cocok disambungkan.
tawa aliya menular ke ustadz unch lalu ustadz unch berkata " terserah deh, yang penting zawjaty bahagia."
aliya mengangguk senang lalu melepaskan cekalan ustadz unch dan mulai mengambilkan makan untuk ustadz unch. yah walaupun usianya masih terbilang muda dalam pernikahan namun aliya telah belajar ilmu menghormati suami dan diperdalam lagi saat dirinya mondok.
setelah itu mereka melanjutkan aktivitas dan juga mempersiapkan keberangkatan dua hari lagi. sebenarnya aliya deg deg an karena bagaimanapun ia akan jauh dari orangtuanya hingga entah kapan walaupun ada yang menjaganya namun rasa takut itu masih sedikit hadir.
aliya menepis pemikiran kalutnya dan melanjutkan packing barang barangnya, ia mencicil yang sekiranya akan dibawa dan dibutuhkan disana walaupun sebenarnya disana bisa beli kembali namun berhemat tidak ada salahnya bukan.
malam sudah menyapa dan aliya yang sudah menguap beberapa kali kembali menoleh ke arah ustadz unch yang sejak tadi belum beranjak dari duduknya. masih mengerjakan tugas atau apalah itu.
beberapa kali aliya tertidur dan terbangun sambil menunggu ustadz unch dan itu ternyata di perhatikan ustadz unch. sadar bahwa istrinya menunggunya akhirnya menghampiri aliya yang ternyata sudah terlelap di sofa.
digendongnya tubuh ringan aliya lalu dibawanya ke kamar dan diletakkan di kasur dengan perlahan. lalu ustadz unch menarik selimut dan membungkus hangat tubuh aliya dengan selimut itu dan berganti menatap wajah istrinya itu.
" terimakasih al, berkatmu aku menemukan kedamaian diantara kecamuk badai hatiku. kamu penyejuk yang aku cari dan semoga kamu selamanya." lalu ustadz unch mencium dahi aliya.
setelah itu ustadz unch kembali melanjutkan pekerjaannya di sofa kamar hingga ustadz unch pun tertidur di sofa karena kelelahan.
lagi lagi alarm membangunkan aliya. saat matanya terbuka hal yang pertama kali aliya lakukan adalah melihat ke sebelahnya. ternyata ia tak mendapati ustadz unch sontak saja ia bangkit dan bernapas lega karena ternyata ustadz unch tertidur di sofa.
dihampirinya ustadz unch yang terlelap itu, mata aliya meneliti setiap garis wajah ustadz unch dan memuji betapa allah menciptakan makhluk yang begitu mempesona dan hadir mewarnai hidupnya. tangannya perlahan menyentuh wajah ustadz unch awalnya ragu karena mungkin akan membangunkan ustadz unch namun sayang tangannya tak terkontrol sepertinya tangannya bergerak sesuai keinginan hati yang menstimulus otaknya untuk melakukan itu.
Haiii🙌
kapan end thor? wkwk gatau yaaa habis ini lah, sabar ya guis biarkan aliya dan ustadz eh bukan habibi unch🤣 (gk pantes y guys) menikmati waktu mereka oghey😉
jangan lupa kasih ⭐⭐⭐⭐⭐⭐ dan COMMENT
BYEEE!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzku Imamku ( Re Post )
RomanceRE POST EDITION🤗🙏 FOLLOW DULU YUK UNTUK KENYAMANAN BERSAMA 😊 Apa? mondok? emang sih dulu Umi dan Abah pernah mengungkitnya, tapi kurasa itu hanya gurauan, ternyata aku harus mondok di pesantren milik temannya umi. Untung ketemu sama dia, jadi bet...