Bab 32 (Re Post)

2.6K 154 22
                                    

bukankah kebiasaan bersama menjadikan orang yang dulunya saling menjauh menjadi dekat, yang dulunya dingin tak peduli menjadi sedikit lebih peduli, yang dulunya selalu menutupi isi hati menjadi orang yang mudah mengutarakan isi  hati. tentunya proses untuk sampai di tahap itu sangat lama namum itu bukan tak mungkin.

- Author

.

.

.

.

.

.

.

.

.

setelah makan selesai mereka menuju hotel yang telah di booking lalu bersiap tidur di kamar masing masing yang bersebelahan dan janjian akan bertemu di resto hotel jam 7 pagi untuk kembali melanjutkan perjalanan.

pagi pun tiba untungnya Najwa tak butuh alarm untuk membangunkannya karena kebiasaan bangun pagi di pesantren. setelah sholat shubuh dan berdzikir sebentar ternyata untuk menunggu jam 7 masih lama akhirnya Najwa memutuskan untuk jalan jalan keliling hotel agar dirinya tak kebosanan.

hotel ini memiliki fasilitas yang lumayan lengkap ada gym, spa, kolam renang, resto tiap lantai, mall di lantai 1, salon dsb yang memanjakan para penghuni dan semua fasilitas itu gratis karena sudah dibayar saat booking hotel ini.

Najwa tertarik dengan spanya, seumur umur dia tak pernah berkunjung di spa untunglah gratis karena dia tak membawa uang sepeserpun. karena masih pagi spa belum terlalu rame dan sekedar info ternyata spa ini buka 24 jam. 

saat masuk Najwa disambut mbak resepsionis yang menawarkan beberapa paket pilihan, lalu setelah memilih dirinya mulai melakukan beberapa treatment spa itu. tepat pukul 7 treatment yang dilaluinya telah selesai segera ia menuju ke resto untuk bertemu Ustadz Ali dan melanjutkan perjalanan. 

benarlah ternyata Ustadz Ali telah datang lebih awal menunggunya, setelah mengambil makan Najwa menghampiri Ustadz Ali dan makan bersama. 

" Ustadz ini kita ulang lagi perjalannya?" kata Najwa setelah menandaskan makanan di piringnya

" heem, tapi dari tujuan terakhir dulu lalu ke empat dan seterusnya" kata Ustadz Ali " oiya kamu gak bawa baju ya? habis ini ke mall bentar beli baju trs langsung ganti bajumu lalu kita lanjutkan perjalanan"

" nggak usah Tadz, malah buang buang waktu kita langsung berangkat aja" kata Najwa menolak

Ustadz Ali mendengus " udah nggak usah nolak, saya juga mau ganti baju gerah pake ini lama lama" 

" oiya ustadz, sebenarnya kita nyari apa sih? saya dari kemaren nahan nahan buat nanya ini" kata Najwa

" huft... jadi kemarin setelah dapat telpon dari bunda, sebelum saya nutup telponnya bunda bilang cari di rumah lama saya nggak tau itu merujuk kemana juga jadi saya cari aja ternyata malah belum nemu apa apa" kata Ustadz Ali

"owalah, tapi kenapa dengan gampangnya Ustadz ngikutin petunjuk bundanya Ustadz? kalo itu bukan sesuatu yang penting buat apa kita cari? Ustadz sampai bela belain mau balik nyari dari rumah terakhir hingga awal cuman karena petunjuk ambigu itu" kata Najwa

Ustadz Ali menghela nafas, wajahnya tampak keruh " sebenarnya karena wanita di foto itu" 

" hah? apa hubungannya?" kata Najwa

" wanita di foto itu adalah bunda saya" kata Ustadz Ali menunduk

Najwa kaget luar biasa " apa? jadi ini ulah bunda Ustadz? apa jangan jangan Ustadz juga bantu beliau? jadi selama ini saya dibohongi? Ustadz ngajak saya uter muter cuma buat main main sama saya? apasih maksud Ustadz hah?" kata Najwa marah

sambil menunduk Ustadz Ali berkata " saya juga kaget Wa waktu kamu tunjukkan foto itu, saya mencoba bilang ke diri saya sendiri kalau bunda nggak mungkin melakukan hal sekeji itu, saya selalu menampik kemungkinan itu namun sayangnya ketika telpon dari bunda berbunyi saya tahu bahwa bunda telah melakukannya karena getar suaranya tampak sedih dan bunda pun menunjukkan sedikit clue ke kita. tapi saya yakin bunda ngelakuin ini pun pasti ada alasannya dan ada orang dibalik semua ini. ada bos yang kita masih belum tahu siapa dia." kata Ustadz Ali

Ustadz Ali memandang wajah Najwa yang menahan emosi " saya nggak mungkin ngelakuin itu Wa, Ustadz fajar teman saya dan Aliya sudah saya anggap sebagai adik saya mana mungkin saya bisa berkhianat seperti itu. apalagi kamu, saya tulus membantu kamu buat apa saya main main. perasaan saya buat kamu pun gak main main Wa, saya serius waktu bilang ingin menjadi orang yang kamu percaya, saya selalu ingin bilang ini dari dulu" kata Ustadz Ali

namun hal itu tetap tak mengoyahkan Najwa, dia sudah tahu rasanya dikhianati dan dia tak mau terjebak lagi dalam hal itu. cukup orang itu saja jangan yang lain apalagi Ustadz Ali hampir membuatnya percaya padanya namun ternyata ada masalah ini.

Najwa masih diam dan menunduk dia mencoba menetralkan amarahnya yang menggebu, lalu Ustadz Ali berkata dan membuatnya harus mendongak.

" Najwa tatap mata saya" 

" lihat kesungguhan di mata saya, nilai apakah saya berbohong padamu. saya benar benar nggak main main sama ucapan saya. ketika saya bertekad untuk membantumu mencari Aliya dan Ustadz Fajar maka pegang itu dan saya tak pernah berkhianat." kata Ustadz Ali sungguh sungguh

Najwa menatap mata ustadz Ali, terlihat kesungguhan di sana dan tekad yang besar untuk membuatnya percaya pada Ustadz Ali akhirnya Najwa pun luluh. bagaimanalah ketika disana di mata itu ia juga menemukan ketenangan yang selama ini ia cari. seseoarang yang selalu ia percaya dan ia andalkan. mata itu memancarkannya.

akhirnya Najwa menganguk percaya, ia memutuskan untuk mempercayai Ustadz Ali yang entah pantas atau tidak ia percayai. mata itu sudah menunjukkannya tak ada salahnya baginya untuk percaya.









Hai hai....

sudah terjawab nih siapa wanita di foto yang ditunjukkan Bu Nyai, tapi belum selesai ya guyss. tetep pantengin n stay tune tros yak

jangan lupa VOTE dan KOMENT okeh...

dipantau pantau kok yg ngelike tambah dikit hiks, semoga yang nge like n komen amalnya diterima Allah, yang gapunya doi segera punya doi, yang mau ujian semoga dilancarkan, yang mau nikah semoga dipermudah wkwk 

SEE YOU GUISSS....


Ustadzku Imamku ( Re Post )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang