Votenya dulu kakak
ミ●﹏☉ミ.
.
.
______________________________________Luke terduduk di salah satu kursi yang memang disediakan di depan setiap kelas. Tadi ia ikut keluar setelah Sekar dan Langit berkeliling sekolah.
Namun sangat disayangkan ia melihat adegan saat Langit memeluk erat Sekar. Itu benar-benar mengguncang jiwanya.
Apakah Langit alasan Sekar tidak menerima pengungkapan hatinya tadi? Jika memang benar apa ia tidak memiliki kesempatan lagi?.
Luke mengacak rambutnya kasar. Setelah ia ditolak, malah dikasih tontonan yang membuat hatinya kembali sakit. Benar-benar buruk.
Sekar yang baru saja kembali dari mengantar Langit ke depan gerbang dibuat cemas karena melihat Luke yang duduk termenung di depan kelas.
"Luke....., You okey?" Luke mendanga, setelah melihat sumber suara, ia menggeleng.
" I'm not okey" jawabnya lesu.
Sekar menghela napas lalu ikut bergabung dengan Luke di kursi.
"Once again I'm sorry Luke. I didn't mean to hurt you".
"Jadi karena dia kamu menolak aku Sekar?" Tatap Luke dengan terluka.
"Who do you mean?"
"Your president. I've seen what you guys did now, I see it very clearly" wajah Sekar mendadak blushing. Ia tidak menyangka kalau Luke akan melihat saat Langit memeluknya tadi. "do you love him?"
"I don't know" geleng Sekar.
"Why? Bukannya kamu tadi kelihatan salah tingkah saat berbicara dengannya? Wajahmu juga memerah waktu aku membicarakannya barusan" Sekar menunduk dalam-dalam. Ia juga belum tahu akan perasaanya. Apakah dia mencintai Langit atau hanya sekedar suka saja.
" I don't know Luke. I am confused"
"Apa yang kamu pusingkan Sekar?" Bingung Luke. "Sekarang aku tanya, apa kamu suka dengannya?" Sekar mengangguk pelan. "Lalu apalagi yang kau bingungkan?" Lagi-lagi Sekar menggeleng.
"Okey pertanyaannya aku ganti. Apa dia juga menyukaimu?"
"Sangat" jawab Sekar yakin.
"Sejak kapan?"
"Sudah sangat lama. Mungkin sejak aku berusia 9 tahun" Luke membulatkan matanya.
"Are you serius?" Sekar mengangguk. "Oh my God! Jadi apalagi alasan kamu tidak balik mencintainya Sekar?" Ucapnya tak percaya. "Sudah selama itu dia menyukaimu itu berarti dia sangat serius denganmu ya Tuhan..., Aku bahkan sekarang malu saat tadi marah ketika kamu menolakku. Ternyata ada yang lebih pantas dari aku" Luke mengusap wajahnya dengan kasar.
Melihat Sekar yang hanya diam, Luke gemas sendiri.
"what is your reason?"
"Banyak"
"one of them?"
" Usia kami mungkin?"
"Apa? Alasan macam apa itu?" Ucapnya bingung.
"Usia kami terpaut jauh Luke! Bahkan dahulu keluargaku menolaknya mentah-mentah" kesal Sekar.
"Seberapa jauh memang?"
"13 tahun" Luke tertawa sumbang mendengarnya. "Apanya yang lucu? Ah atau kamu menganggap Langit juga gila?"
"Big no! Bahkan ibuku terpaut 20 tahun dengan ayahku" kini giliran Sekar yang kaget setengah mati mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKAR
FantasyGenre : Fiksi Stefani Arsita Prameswari seorang dokter yang namanya sudah sangat dikenal di seluruh penjuru negri. Tertembak oleh tentara sekutu saat sedang menjalankan tugasnya menjadi seorang relawan disebuah negara yang terkena konflik. Dipengh...