08

12.8K 683 1
                                    

Irama Musik Piano Yang Menggetarkan Hingga Ke Hati

.

.

.

Hampir setahun belajar bermain piano membuat Belle semakin mahir. Dan ia selalu memainkan irama favoritnya. Canon In D. Entah kenapa jika ia memainkan instrumen tersebut membuatnya tenang. Apalagi jika mengingat ciuman pertamanya dengan Rainer.

Di tempat ini.

Di atas kursi yang saat ini ia duduki.

Ia mengulum senyum. Lalu memejamkan mata. Tidak menghentikan jari-jarinya yang bergerak di atas tuts piano hingga menghasilkan nada yang begitu merdu.

Kecupan di pipinya membuatnya membuka mata.

Senyumnya semakin lebar melihat Rainer, ia balas mengecup pipi kekasihnya itu.

Berhenti bermain piano dan memilih fokus menatap wajah kekasihnya.

"How did you sleep last night?" tanya Rainer geli. Apalagi saat melihat wajah merona Belle.

Pagi-pagi sekali Belle pulang, meski baru dini hari kegiatan panas mereka berhenti. Karena tidak ingin ketahuan orang rumah.

"Nyenyak banget," ujar Belle pelan dengan nada malas membuat Rainer tersenyum geli.

"Nanti malam Bee balik?" Rainer mengangguk. Ia tersenyum lemah melihat wajah cemberut Belle. Pasti Belle tidak rela ia kembali ke Bali. Waktu mereka sangat singkat.

"Bentar lagi kamu libur semester, kan?"

"Masih lama!"

"Empat bulan gak bakal terasa, Honey." Keduanya menjaga suara agar tetap kecil karena sangat berisiko jika ada yang mendengar.

"Yeah," balas Belle malas, sembari membuang muka.

Rainer menghela nafas pelan. Tau jika Belle sedang merajuk. Ia menekan tuts piano di hadapannya. Menekannya dengan asal, tapi membentuk melodi yang enak di dengar. Memang, ia bukan pemain piano yang handal, tapi kemampuannya tidak boleh diragukan, karena sejak kecil ia sudah belajar.

Karena perhatian Belle tidak teralihkan. Kekasihnya itu enggan menatapnya maka Rainer bermain serius. Memainkan instrumen sebuah lagu dan bergumam pelan bernyanyi.

Suaranya tidak terlalu bagus ataupun jelek. Ya sedang-sedang. Enaklah didengar.

Belle pun teralihkan kembali menatapnya.

Saat Belle menatapnya ia pun menyanyikan lirik lagu yang dimainkannya. Menyampaikan perasaannya pada kekasihnya itu.

Baby, the best part of me is you

Lately, everything's makin' sense, too

Oh, baby, I'm so in love with you....

Belle mengulum senyum. Wajah merajuknya hilang seketika.

Tentunya dinyanyikan lagu romantis oleh sosok yang dicintai sangat memabukkan. Apalagi tatapan mata Rainer yang begitu teduh dan tulus membuatnya semakin terlena.

Baby, the best part of me is you

Lately, everything's makin' sense, too

Oh, baby, I'm so in love with you...

Keduanya bergumam menyanyikan lagu tersebut. Sama-sama melempar senyum.

Lalu Rainer berhenti memainkan piano dan mengusap pipi Belle. "Mau dinyanyiin lagi?"

REDAMANCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang