14

7.8K 571 29
                                    

Keputusan Final, Tidak Bisa Diganggu Gugat

.

.

.

Setelah dirawat selama dua minggu, Rainer keluar dari rumah sakit dan langsung ke rumah Jeremy. Tidak lagi memikirkan nasibnya apakah nanti Jeremy akan menghajarnya kembali.

Karena niat Rainer mengutarakan keinginannya untuk menikahi Belle. Sama sekali Rainer tidak pernah memiliki niat licik menghamili Belle agar secepatnya bisa menikahi Belle dan memilikinya.

Semuanya di luar dugaan.

Tersenyum tipis. Mungkin memang beginilah takdirnya. Secepatnya akan disatukan dengan Belle.

Sesampainya di rumah Jeremy, ternyata ia sudah ditunggu.

Bayangan Jeremy yang akan menghajarnya kembali tidak terjadi. Meski tatapannya memang sangat nafsu ingin menghajarnya, tapi pria itu hanya diam.

Mata Rainer mencari sosok Belle yang tidak ia temukan. Hanya ada Jeremy dan Maria di hadapannya.

Berdehem pelan, ia pun memulai pembicaraa. "Maaf... sebelumnya saya minta maaf atas perbuatan saya. Saya tau saya sangat salah karena telah membuat Belle hamil hingga masa depannya hancur. Dan saya akan bertanggung jawab atas semuanya. Anak yang dikandung Belle dan Belle tentunya. Saya akan membantu Belle untuk memperbaiki masa depannya. Gak cuma membuatnya mengurus saya dan anak kami."

Sungguh, Rainer merasa sangat berdebar tidak karuan. Lebih berdebar saat dirinya tau jika ia menjadi seorang ayah.

Harap-harap cemas atas respon Jeremy.

"Kamu mau menikahi El?" sahut Jeremy setelah lama bungkam.

Dengan tegas Rainer mengangguk. "Iya!"

Jeremy berdecih pelan. "Kamu sadar usia kamu berapa, Rai? Saya sebenarnya sangat ingin memasukkan kamu ke penjara atas apa yang kamu lakukan pada anak saya..."

"Kami saling mencintai!" sela Rainer tegas. Mengerti situasinya yang tidak akan memudahkan dirinya untuk bersama dengan Belle.

"Saling mencintai? Apa di luar sana gak ada wanita yang menyukai kamu sehingga kamu mendekati anak saya?!! Menghasut dia, membodohi dan memanfaatkan sikap polosnya?!"

Rainer tentu marah dengan tuduhan Jeremy. Sama sekali Rainer tidak pernah memanfaatkan kepolosan Belle. Membodohi Belle. Rainer tulus mencintai Belle.

Maria menenangkan Jeremy yang mulai tersulut emosi, menahan lengan Jeremy. Cemas jika Jeremy kembali menerjang Rainer.

"Saya gak pernah memanfaatkan kepolosan Belle!! Kita melakukan itu karena mau sama mau! Saya gak pernah memaksa dia!" Rainer mulai membesarkan suaranya. Penuh penegasan menatap serius Jeremy.

Maria hanya mampu menutup mulutnya tidak percaya. Ia masih tidak menyangka semua ini. Putri bungsunya yang masih tujuh belas tahun telah hamil. Ternyata memiliki hubungan dengan Rainer yang jauh lebih tua dari usia Belle.

Nafas kedua pria tersebut memburu karena emosi.

"Saya akan menikahi, Belle!" ujar Rainer tegas menatap penuh keyakinan Maria dan Jeremy secara bergantian. "Saya menikahi dia bukan karena dia hamil, tapi karena saya juga mencintai dia! Dan apa yang terjadi pada Belle sama sekali gak saya rencanakan. Dengan sengaja menghamili Belle agar dia menikah dengan saya! Memang saya memiliki niat akan menikahi Belle, setelah dia lulus sekolah atau saat dia sudah siap. Tapi, saya bukan orang licik jika Pak Jeremy dan Bu Maria memiliki pikiran jika saya sengaja menghamili Belle!"

REDAMANCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang