29. Malaikat Pelindung

6.1K 934 237
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












"ibu, ada pak johnny dibawah." ujar nina yang masuk ke ruangan ansara.

"mau ngapain?" tanya ansara yang masih berkutat dengan layar macbook milik nya.

pusing banget kepala ansara abis ngadepin siluman oray sanca yang tadi marah-marah di butiknya. ia menarik okisgen dan mengeluarkan karbon dioksida sebelum ia menutup layar macbook dan turun menghampiri johnny.

ia mengintip dari tangga, tumbenan banget nih tiba-tiba johnny main ke butik. apa mau ada reunian kedua jangan-jangan, enggak deh gak mau ansara ditunjuk jadi panitia lagi.

"john, ngapain kesini? tumbenan banget." tanya ansara basa-basi.

johnny cuman tersenyum lalu berdiri menghampiri ansara.

"enggak, gue sengaja kesini buat nyamperin lo. temenin gue makan yuk, udah lama juga kita gak jalan bareng." ajak johnny.

ansara diam sebentar, kayaknya ia juga butuh temen ngobrol karena akhir-akhir ini ada pikiran yang begitu mengganggunya.

kemudian ia mengangguk menerima ajakan sahabatnya itu.

"saya culik dulu ya boss kalian. tenang, gak di apa-apain kok." johnny terkekeh, lalu ia menggandeng tangan ansara keluar dari butik.

"pAK, BU CALA MAU DI AJAK KEMANA?!" teriak haechan yang bingung, ini ada apaan sih sebenarnya.

"kencan dulu!" balas johnny sambil menutup pintu.





ansara tampak bingung pas johnny membawanya ke sebuah taman kota, tadi bukannya johnny bilang mau makan tapi kok malah dibawa kesini.

kemudian pria bertubuh jangkung itu memarkirkan mobilnya dan membawa ansara ke sebuah kursi dibawah pohon rindang ditepi danau.

ia menghirup nafas sejenak, suara semilir angin serta gemericik air danau membuat pikiran ansara sedikit agak tenang.

"jadi gimana?" tanya johnny, ansara menoleh ke arahnya bingung.

"gimana suasana hati lo sekarang ra." lanjutnya, kok johnny bisa tau ya kalo ansara lagi dilanda rasa galau.

lalu johnny menyuruh ansara untuk duduk disampingnya, ansara yang gak tahan kemudian menceritakan semuanya ke johnny. gak ada yang ia tutup-tutupi sedikitpun, apalagi saat pertemuannya dengan yuta belakangan ini.

"gak bisa gue john kalo terus-terusan ngebayangin yuta mulu, gue gak mau liat jaehyun kecewa." ansara mulai menangis, ia serasa dihadapi oleh dua pilihan sulit. ibaratnya buah simalakama.

dituruti, ku mati emak,
gak dituruti, ku mati bapak,
begitulah masib cintaku, bagaikan buah simalakama..... hobah

jadi nyanyi kan gue-_-

tapi serius beneran inimah, ansara lagi dihadapi oleh dua problematika yang sulit. kalo dia pilih yuta, otomatis ansara udah bikin kecewa jaehyun. sedangkan kalo ansara pilih jaehyun, ansara gak munafik kalo ia masih sangat amat mencintai yuta.

Friends With Benefit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang