47. Kawan Lama Johnny

5K 755 175
                                    

yuta begitu khawatir dengan kondisi ansara, dengan sigap ia membawa ansara pergi kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. menurut dokter yang menanganinya, ansara gak boleh sampai stres takut ada hal fatal yang menimpa ia dan bayinya menjelang proses persalinan nanti.

"ingat ya pak, istrinya jangan sampai tertekan. jangan beraktifitas terlalu berat dan tolong jangan makan sembarangan."

"baik dok, saya akan mengawasi segala aktifitas istri saya."

setelah dokter pamit pergi, yuta langsung masuk ke dalam dan menemui ansara. yuta duduk disamping ansara kemudian ia menangis, ansara yang gak tega ngeliat yuta juga ikutan menangis.

"ra, dikit lagi kita bakalan sama-sama buat selamanya. sekarang kamu malah mau aku buat nikahin orang lain."

"udah cukup ra aku kehilangan kamu sekali waktu dulu, jangan sampe kali ini aku kehilangan kamu lagi..."

"....emang kamu gak sayang sama aku?" yuta terus memohon ke ansara agar berpikir kembali untuk gak ninggalin dia.

apalagi sebentar lagi anak mereka akan segera lahir, yuta gak mau kalo harus dipisahin dengan buah hatinya.

"tolong kasih aku waktu." lirih ansara, kemudian yuta mengangguk dan mengatakan kalo ia bakal ngebiarin ansara rehat sejenak, tapi asal jangan pergi.

"aku anterin pulang ya, abis ini aku mau ketemu johnny." ujar yuta.

"mau ngapain ketemu johnny?"

"enggak, cuman ada urusan."

setelah yuta mengantarkan ansara pulang ke apartemen, kini yuta pergi untuk bertemu sahabat lamanya itu. tadi ia udah nelpon johnny kalo ada sesuatu yang harus ia kasih tau karena yuta ngerasa janggal dengan ucapan joana.

mereka bertemu di sebuah coffe shop yang gak jauh dari apartemen ansara. johnny udah datang terlebih dulu dan duduk manis sambil menyeruput americano nya.

"udah lama?" tanya yuta.

"enggak, baru lima menit."

kemudian yuta duduk disebelah johnny, pikirnya yuta kayaknya mau ngobrolin masalah serius karena ia sedari tadi melihat gelagat sahabatnya itu keliatan resah.

"lo napa?" gantian johnny yang nanya.

"tadi ansara masuk rumah sakit."

"hah?! kok bisa?!" johnny terkejut.

"gara-gara ulah joana." lirih yuta sambil memijat kepala belakangnya.

"kenapa lagi sama dedengkot itu?"

lalu yuta menjelaskan semuanya kepada johnny tentang kehamilan joana dan juga ansara yang udah diajak ketemuan olehnya dan berakhir ia ingin memutuskan buat ninggalin yuta.

johnny prihatin sama keadaan dua sahabatnya itu sekarang, kenapa banyak banget orang yang kontra terhadap hubungan keduanya. padahal ia begitu mengenal kakaknya yuta ya karena sering main bareng dengannya.

johnny juga gak habis pikir sama mantan calon istrinya yuta, bukannya joana itu baik banget. tapi kenapa sekarang malah kayak dakjal kelakuannya.

"lo tenang aja, biar gue yang urus. gue punya temen yang bisa bantuin kasus lo ini." ujar johnny sambil menepuk bahu temannya itu.









selang beberapa hari, ansara dan yuta udah bertemu kembali dan melakukan aktifitas seperti biasa. cuman kali ini yuta mengawasi setiap kegiatan ansara dan akan mengomel kalo perempuannya itu udah kerja yang berat-berat.

yuta memperbolehkan ansara untuk datang ke butik, tapi dengan catatan ia gak boleh kerja dan hanya boleh mengawasi anak buahnya aja.

di kantor juga yuta bekerja seperti biasanya, raut wajahnya gak keliatan kalo lagi ada masalah dan membuat kakaknya heran, kok yuta kayak orang gak punya beban apa-apa. lempeng aja gitu mukanya.

Friends With Benefit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang