34. Gonjang Ganjing

10.9K 858 201
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











yuk kita tinggalin pak jaehyun sama bu cala yang lagi pergi liburan romantis ke bali selama lima hari, sekarang gantian kita intip rumah tangga bapak yuta sama mbak joana apakah semanis rumah tangganya pak jaehyun dan bu cala atau sebaliknya?

seperti pagi ini, mereka berdua sarapan dengan amarah serta emosi dari masing-masing. joana kesal karena yuta semalam lupa untuk menemaninya di rumah karena beneran yuta itu lagi sibuk banget sama pekerjaannya di kantor dan mengharuskan untuk ia lembur meskipun yuta ini pemilik dari perusahaan tersebut.

yuta yang gak terima dituduh macam-macam oleh joana pun sedikit kesulut emosi, tapi ia mencoba sabar karena yuta berpikiran mungkin ini tuh salah satu cobaan menjelang hari pernikahannya.

"yaudah, aku minta maaf ya." ujar yuta mengalah, karena kalo sampai ia melawan joana yang ada tensi darah yuta meninggi.

"kamu mah gitu, coba pikirin perasaan aku. semalam tuh aku nungguin kamu! tapi kamu nya gak dateng, padahal aku udah siapin makan malam buat kita berdua." teriak joana, bukan sekali dua kali mereka bertengkar karena masalah sepele.

yuta menghembuskan nafasnya. "ya terus aku kudu gimana joana? aku harus ngapain lagi supaya kamu berhenti nyalah-nyalahin aku?!"

"kamu mikir lah sendiri, jangan suruh aku terus. gitu aja masa gak paham."

ya allah kepengen banget rasanya yuta nyangkemos bibir calon istrinya itu. sabar yut sabar, lagi-agi yuta hanya bisa memijat pelipisnya sambil menggerutu dalam hati.

"oke, nanti aku pikirin. sekarang aku mau ke kantor. ada kerjaan yang aku harus tanda tangani." yuta menyudahi pertengkaran mereka berdua, gak baik takut orang lain denger.

"sayang! jangan pergi dulu, kita belum selesai ngomong!" joana menghentikan langkah yuta, kemudian menarik tangannya.

"astahgirullah, mau apalagi sih?! kamu gak capek apa berantem terus sama aku?!" batas kesabaran yuta udah menipis, ia ingin segera pergi takut nanti emosinya memuncak dan malah ikut meladeni joana yang juga masih mancing-mancing dia untuk ngajak berantem.

joana terkejut, lalu ia menitikan airmatanya. "yang, kamu ngebentak aku?" lirihnya.

"aku gak bentak kamu, kamu sendiri yang mancing-mancing. aku gak mau berantem joana, gak enak sama orang tua kamu nanti." yuta menurunkan nada bicaranya.

beneran yuta udah pusing banget, pagi ini tuh yuta nyempetin untuk sekedar ngajak joana sarapan bareng karena semalam ia gak bisa nemenin calon istrinya. tapi begitu yuta datang ke rumah joana, ia malah disambut oleh suara teriakan joana dan menyalahkan dirinya.

tanpa pikir panjang  yuta pergi meninggalkan joana yang sibuk memanggil namanya kembali untuk menyelesaikan permasalahannya.

yuta sebenarnya capek, kadang ia berpikir untuk meninggalkan calon istrinya. gimana sih kalo gak cinta tapi di paksa nikah sama orang tua, bukan orang tua sih lebih tepatnya kakak nya yuta yang sekarang megang perusahaan ayah mereka.

yuta terus didesak oleh sang kakak dan mengiming-imingi kalo ia menikah dengan joana maka perusahaan ayah joana bisa menjadi miliknya. joana ini anak rekan bisnis kakaknya yuta, dan karena kakaknya yuta juga mendesak ayah mereka, jadi mau gak mau yuta mengiyakan keinginan ayahnya.

tadinya yuta mikir mungkin dengan cara ia menikahi joana, ia bakalan bisa move on dan ngelupain ansara. bukan semata-mata ia ingin perusahaan ayah joana, gila aja yuta udah tajir melintir gitu.

eh tapi malah sebaliknya, sekarang ia galauin ansara yang sebentar lagi akan menyusulnya ke jenjang pernikahan.

udah gitu calon suaminya ya sahabatnya sendiri, mau nikung juga jaehyun itu udah bagaikan kembar dempet sama yuta.

di kantor juga yuta malah sibuk ngelamun sambil memijat pelipisnya yang akhir-akhir ini terasa pusing. kalo emang dia bukan jodoh ansara, ia memohon supaya joana gak bertingkah dan membuatnya berpaling lagi.

yuta serasa kebanting sama gaya hidup joana yang super hedon, emang sih yuta gak segan-segan buat ngeluarin duit untuk calon istrinya. cuman ya duitnya dipake buat hedon-hedon gak jelas mah siapa yang sanggup coba.


"pak yuta, anda ada jadwal meeting dengan petinggi honda melalui zoom sebentar lagi." ujar sang sekertaris.

gak usah kaget, bapaknya yuta emang yang punya honda. dan kakaknya sekarang yang menjabat sebagai komisarisnya.

yuta membuka macbooknya, lalu masuk ke aplikasi zoom dan bergabung dengan beberapa rekan bisnis serta petinggi-petinggi yang lain.

hampir satu jam mereka membicarakan langkah-langkah dan inovasi baru terhadap perusahaan mereka sampai akhirnya meeting selesai, namun sang kakak meminta agar yuta gak mematikan sambungan video darinya.

"kenapa lagi?" tanya yuta dengan ogah-ogahan.

kakaknya hanya menggelengkan kepala, mereka berdua sedang berbeda negara jadi dipastikan kalo kakaknya itu gak menghajar adik satu-satunya yang udah bikin joana nangis.

"kamu apain joana lagi sih?! dia tadi ngadu sama gue, sambil nangis." ujar sang kakak di layar macbook.

"lo tanya aja deh sendiri, gue pusing kak. lo tau kan gue di kantor sampe gak pulang-pulang ngerjain kerjaan yang gak bisa lo handle, ini gue malah dituduh macem-macem." jelas yuta sambil mencak-mencak.

"lo sabarin aja, namanya juga cewek. dia tuh lagi butuh perhatian dari lo."

"tai anjing, gak gini juga kalo mau diperhatiin. lo aja deh mending yang nikah sama si joana, gue udah gak sanggup."

kakaknya yuta membelalakan matanya gak percaya, duh jangan sampe aset berharganya di lepasin gitu aja.  kemudian ia kembali membujuk yuta dan menyuruh adik kesayangannya itu untuk bersabar lagi.

"cobaan mau nikah ya gitu, sabar aja dulu. nanti juga joana paham sama situasinya."

"lo sih enak tinggal ngomong, gue yang ngejalaninnya puyeng."

"lo sendiri kan yang ngeiyain, sambil proses lupain mantan lo itu siapa tuh gue lupa namanya." sang kakak berpikir untuk mengingat-ngingat mantan pacar yuta yang membuat adiknya kayak orang kesurupan sakin gak bisa move on nya.

"mamak sama papi gimana keadaannya? sehat-sehat kan?" tanya yuta yang gak mau bahas ansara lagi.

ia mengangguk. "iya, mamak sama papi sehat. nanti kita semua pulang ke bandung pas acara pernikahan lo di gelar."

"yaudah deh, gue tutup ya. gue mau istirahat bentar. abis ini mau ada rapat lagi." kata yuta, lalu mereka berdua mematikan sambungan video call.

brengsek emang si joana, pasti ngadu yang enggak-enggak sampai yuta di omelin sama kakaknya. batin yuta menggerutu sambil menutup macbook dengan keras.

kalo gini caranya mah yuta siap-siap kena mental breakdance sebelum pernikahannya tiba.

















jadi, gimana? udah ngerti sama siklus percintaan yuta dan joana?

Friends With Benefit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang