"Gue gak pernah minta. Tapi entah kenapa, rasa itu datang dengan sendirinya."
-Reygan
🦋Happy Reading🦋
"Del, lo dicariin Reygan tuh" ucap Ocha
"Bilangin ke dia, kalau gue gak bisa diganggu."
"Lah kenapa? Samperin tinggal samperin, ribet amat lo" tanya Ocha
"Gak gitu. Gue tuh males ketemu mukanya. Setiap ketemu dia, pasti bawaannya emosi mulu"
"Tapi kan---"
"Gak ada tapi tapi an! Udah ah gue mau bocandel dulu, alias bobok cantik ala Adel."
"Dih, terserah lo" Ocha pergi keluar kelas.
"Sorry Rey, kayaknya Adel gak bisa diganggu"
"Kenapa?"
"Liat aja sendiri. Gue mau ke kantin dulu, bay!"
Reygan pun memasuki ruang kelas Adel. Banyak pasang mata yang melihatnya. Kenapa Reygan masuk sini? Emangnya ada urusan?
Di bangku depan, Adel menelungkupkan wajahnya di atas meja.
"Mungkinkah kau juga sama rasa? Rasakan yang kurasa. Haruskah ku ungkap yang kurasa." Reygan entah kenapa menyanyikan lagu itu. Telapak tangannya mengelus pucuk kepala gadis dihadapannya yang sedang terlelap dalam tidurnya.
Adel yang merasakan sebuah tangan yang mengelus kepalanya, langsung mendongak ke atas.
"Reygan? Lo ngapain disini nyet?"
"Ya gak papa, cuman mau ketemu lo aja"
Adel berdecak kesal. "Mending lo keluar deh! Gue mau tidur lagi"
"Daripada lo tidur, mending lo ikut gue ke kantin"
"Gak ah, gue lagi gak mood makan"
"Udah ayok, gue gak nerima penolakan" Reygan menarik tangan Adel
"Hih iya iya gue ikut. Tapi tangan gue gausah digandeng juga kalik"
"Udah diem!"
"Rey, kok semuanya pada ngeliatin gue? Emangnya hari ini gue terlalu cantik ya?"
"Pede banget lo jadi orang"
Adel memutar bola matanya.
...🦋...
"Lo mau pesen apa?" Tanya Reygan
"Gue gak laper Rey"
"Oke. Gue pesenin bakso, lo tunggu sini bentar dan jangan kemana mana!" Reygan pergi untuk memesa makanan.
"Tuh anak ngapasih, sifatnya kadang metamorfosis."
"Hay Del, tumben lo disini sendirian?" Tanya Reno
"Eh, enggak kak. Aku kesini sama Reygan."
"Owhhh, gue boleh ikut gabung kan?"
"Bol--"
"Gak! Lo cari meja sendiri aja. Kan masih banyak tuh" potong Reygan
"Kalau gue maunya disini gimana?"
"Pokoknya gak boleh! Mending lo jauh jauh deh"
"Punya hak apa lo? Orang Adelnya aja gak ngelarang tuh"
"Gue pacarnya. Jadi lo jangan deket Deket cewek gue lagi"
"Baru jadi pacar kan? Belum jadi istri kan? Jadi bisalah kalau gue rebut"
"Lo nyari gara gara sama gue?" Reygan menarik kerah baju Reno
"UDAH, UDAH! kalau kalian mau berantem, mending ke lapangan sono. Gue mau cabut ke kelas"
"Eh jangan lah Del, kan tadi gue ajak lo makan"
"Lah salah sendiri ribut."
"Kan gara gara si kampret nih. Ganggu suasana aja" Reygan menunjuk muka Reno
"Dihh apa Lo!"
"Nyinyinyinyi"
"Udahlah. Em, kak Reno mending pergi dari sini ya, nanti kita kapan kapan makan bareng kok"
"Beneran Del? Okey, gue cabut dulu. Dan gue tunggu janji lo ya"
"Iya kak"
"Heh, Lo ngapain ngomong kayak gitu ke dia?"
"Suka suka gue lah. Kan terserah mau makan sama siapa"
"Ya se-enggaknya lo ijin dulu ke gue del"
"Lo siapa gue?"
"Kan gue--"
"Pacar? Iya? Kan cuman pura pura Rey, jadi Lo gak berhak ngelarang gue"
Reygan terdiam. "Seandainya lo tau Del, kalau sebenernya gue udah mulai suka sama lo" batin Reygan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan Dinata (End)
RomanceGenre : fiksi remaja, romansa. "Harga diri lebih penting daripada segala materi."- Adel. "Apa yang gue mau, harus gue dapetin!"-Reygan. Semesta mempertemukan mereka sehingga terlibat dalam skenario Tuhan. Apakah keduanya saling punya rasa? dan apaka...