"Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul disini, mari kita mulai acara pemungutan suara pemilihan ketua Osis. Masing masing siswa hanya boleh mencoblos satu nama yang sudah tertera di sebuah kertas yang sudah disiapkan. Karena yang mendaftar hanya dua orang, jadi yang menang akan menjadi ketua dan yang kalah akan dijadikan sebagai wakil ketua." Ucap Reno.
"Fiks gue yakin, lo yang bakalan menang Del" ujar Ocha dengan sangat yakin.
"Gak mungkin, nanti yang menang pasti Reygan" sahut Barra
"Enak aja, yang menang pasti Adel!"
"Reygan!"
"Adel!"
"Reygan!"
"Adel!"
"STOP!! Lo berdua berisik banget sih. Entar gue nikahin baru tau rasa!" Potong Reygan.
"Oiya pacar harus siap siap ya, gue takutnya kalau nanti lo kalah" sambung Reygan yang berbisik ditelinga Adel.
"Liat aja nanti"
"Pokoknya lo pasti menang Del, tenang aj! gue akan dukung lo dan-"
"Udah, lo bawel banget sih!" potong Adel.
Ocha mengerucutkan bibirnya, "lo udah dibelain, malah kayak gitu"
Setelah selesai pemungutan suara, inilah waktu yang ditunggu-tunggu oleh calon kandidat.
"Baik, jadi hasil pemungutan suara terbanyak dimenangkan oleh......."
"REYGAN DINATA PUTRA!"
"Yes, tuh kan yang dibilang gue bener" ucap Barra yang melirik sinis kearah Ocha.
"Hallah, paling itu cuman beruntung aja"
"Iri aja lo!"
"Strategi lo pinter juga ya Rey" Barra menepuk pundak Reygan.
"Emang lo ngelakuin apa Rey?" Tanya Garrel.
"Kemarin Reygan bilang ke ciwi ciwi, "kalau semua dukung gue, gue akan ngajak kalian nge date di resto bintang lima"
"Ya walaupun kenyataannya bullshit sih" sambung Barra.
Reygan mengedikkan bahunya."Yang penting gue menang" Ucap Reygan dengan sombongnya.
"Oiya, nanti lo jadi traktir kita kan?" Ucap Barra.
"Ogah, uang jajan yang dikasih bokap lo emang gak cukup Bar?"
"Yaelah Rey, kan itung itung syukuran atas kemenangan Lo"
Reygan memutar bola matanya. "Yaudah sono pesen, entar gue bayar"
"Yes. MAK MUT, PESEN SEMUA MAKANAN YANG ADA DI MENU YA, JANGAN LUPA SAMA MINUMANNYA" teriak Barra
Mak mut mengangkat kedua jempolnya, pertanda oke.
"Gilak, lo mau buat gue bangkrut?"
"Ya enggak sih, cuman mau ngabisin duit lo aja" cengir Barra.
"Sama aja nyet!" Reygan berdiri dari tempat duduknya.
"Lo mau kemana?"
"Mau ke ruang osis. Nih duitnya, entar tinggal bayar kan?" Reygan meletakkan uang 5 lembar berwarna merah di atas meja.
Sebelum Reygan pergi, ia terlebih dulu dihadang segerombolan ciwi ciwi.
"Reygan, kita disini mau nagih janji lo" ucap Kinan.
"Mampus lo Rey, ditagih kan" sahur Garrel.
"Janji gue yang mana ya? Kok gue gak inget" elak Reygan.
"Udah deh Rey, cepetan! Gak usah basa basi."
"Kalau gue kabur, pasti gue bakal dikejar. Kalau gue nyari alasan lagi, pasti gue bakal diamuk. Yaudah deh, dengan terpaksa harus ngeluarin black card dari papa. Papa paling juga gak marah. Kan entar kalau duitnya habis tinggal diisi lagi." batin Reygan
"Karena gue tipe cowok yang bertanggung jawab, yaudah nih! tapi sorry, gue kagak bisa ikut. Dan sisanya kembaliin ke gue! Awas aja kalau enggak" ucap Reygan sambil menyodorkan black card nya.
"Wihhh sipp nih. Thanks Rey, entar sisanya gue kembaliin"
...🦋...
(Ruang OSIS)
"Gue harap, lo berdua akan jadi partner yang bisa menjalin kerjasama dengan baik. Ya walaupun gue gak ikhlas kalau Reygan jadi ketua" ucap Reno."Sirik aja lo! Keberuntungan akan selalu berpihak kepada seorang Reygan yang terhormat. Ya gak Del?" Reygan merangkul pundak Adel, namun segera ditepis sang empu.
"Jangan galak galak napa! Entar cepat tua loh"
"Bisa diem gak sih? Kalau ujung ujungnya partner gue adalah elo, mendingan dari awal gue pilih mengundurkan diri"
"Jangan gitu, kita itu adalah jodoh yang sudah dipertemukan oleh Tuhan. Jadi dimana ada lo, pasti ada gue" Reygan menaik turunkan alisnya.
"Ora sudi!" Ucap Adel yang penuh penekanan.
"ihhh gemez banget sih" Reygan mencubit pipi Adel
"Jyjyk nyet!"
.....
![](https://img.wattpad.com/cover/267762094-288-k815948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan Dinata (End)
RomanceGenre : fiksi remaja, romansa. "Harga diri lebih penting daripada segala materi."- Adel. "Apa yang gue mau, harus gue dapetin!"-Reygan. Semesta mempertemukan mereka sehingga terlibat dalam skenario Tuhan. Apakah keduanya saling punya rasa? dan apaka...