04. Amarah Reygan

1.1K 82 2
                                    

Kejadian di kantin tadi sangat membuat amarah Reygan semakin memuncak.
Seandainya Adel bukan cewek, pasti dia sudah dibikin babak belur sama Reygan.

"Cewek tadi siapa Rey? Bisa-bisa nya dia ngelunjak sama lo?" Tanya Barra.

"Gue aja baru kenal sama dia. Udah dua kali dia bikin gue darah tinggi. Kayaknya sih dia belum kenal siapa gue deh" jawab Reygan.

"Pantesan dia berani banget sama lo. Terus rencana selanjutnya lo mau apa?"

"Pastinya gue gak biarin dia lolos gitu aja. Untuk kali ini gue bingung mau diapain tuh cewek. Liat aja entar apa yang gue lakuin." Reygan mengeluarkan senyum miringnya.

"Lo sebenarnya anak siapa sih Rey? perasaan mama sama papa lo sifatnya gak gini. Atau jangan jangan lo anak pungut ya?" ucapan Barra langsung mendapatkan jitakan yang cukup keras dari Reygan

"Lo kalo ngomong bisa di filter gak Bar? Lo mau gue kick out dari Rajawali?" Ancam reygan.

"Eh ampun ampun, kan gue cuman bercanda, gitu aja marah. Lo lagi pms ya?" Untuk yang kedua kalinya, Barra mendapatkan jitakan. tapi bukan berasal dari Reygan, melainkan dari Garrel.

"Lo jadi orang jangan terlalu ogeb bisa gak? Nyesel gue punya temen kayak lo." Ucap Garrel.

"Yaelah Rel, lo gak bakalan nyesel punya temen kayak gue. Gue kan orangnya udah ganteng, baik, gak sombong, setia, pokoknya paket komplit extra deh." ujar Barra dengan muka tengilnya.

Reygan dan Garrel memegangi perutnya, yang sepertinya akan muntah.

"Huekkkkkkk" ucap Reygan dan Garrel bersamaan.

Sementara Barra hanya memutar bola matanya. "Lucknut!"

...🦋...

"ADELLL!! KOK LO TINGGALIN GUE SIH" Ocha memasuki ruangan kelas sambil mengatur nafasnya yang sedikit ngos-ngosan.

Adel sontak menutup kedua telinganya. Ia takut kalau tiba tiba gendang telinganya pecah karena mendengar suara cempreng Ocha. "Berisik lo! Kalau teriak bisa pelan pelan gak sih?"

"Yeeeee, yang namanya teriak suaranya harus kenceng lah. Kalau mau pelan, namanya bukan teriak tapi bisik bisik." ujar Ocha.

"Del, bawa minum gak?"

"Bawa. Emang kenapa?"

"Minta dong. Gue haus banget nih."

"Yaudah, nih. Tapi jangan dihabisin. Lo gak boleh minum sampai batesan garis ini."

"Yaelah, sama sahabat sendiri pelit banget lo!"

Adel sedikit terkekeh. "Bercanda kalik Cha."

"Hmm." Setelah minum dan sedikit menghilangkan rasa hausnya, Ocha menyerahkan kembali botol air minum milik Adel. "Makasih Adel. Ay lop yu, mwahh!"

Adel yang mendengar perkataan itu langsung bergedik ngeri.

"Oiya, Lo tadi habis apain Reygan? Semua murid lagi gosipin elo tuh" Tanya Ocha yang sedang kepo dengan apa yang dilakukan Adel.

"Gak gue apa apain sih, cuman gue siram pake jus jeruk aja." jawab Adel dengan santainya.

"WHAT?? Kok elo berani sih sama dia? semua murid aja takut sama dia."

"Buat apa gue takut? Kan sama sama makan nasi. Toh gue cuman ngebela diri gue sendiri. Orang kayak dia patut digituin, biar gak se enak jidatnya."

"Salut sih sama keberanian lo. Tapi gue takut terjadi apa apa sama lo del, Reygan pasti gak biarin orang yang udah bikin dia malu lolos gitu aja." Kini ocha mulai khawatir.

Reygan Dinata (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang