Reygan kini sudah bersiap dengan jaket kulit kebanggaan nya. Malam ini, ia beserta komplotannya akan berangkat ke markas Adaskar, yang tak lain adalah musuh besarnya.
Tak butuh beberapa lama untuk sampai markas Adaskar. Reygan turun dari motor ninjanya dan membuka helm full face nya.
"ELANG!!! KELUAR LO! Kalau lo dan babu lo gak mau keluar, gue akan hancurin markas ini!" Teriak Reygan dari arah luar.
"Wahh, ada tamu tak diundang nih. Berani banget lo datang ke markas gue." Elang keluar dari markasnya diikuti anggotanya.
"Lo jangan pura pura bego ya! Lo dan anak buah lo udah ngeroyok temen gue sampai babak belur, dan gue gak akan tinggal diam atas perbuatan lo itu!" Reygan menarik kerah baju Elang.
"Ada apa nih ribut-ribut" ucap seseorang yang baru datang.
"RENO??? owhh ternyata elo juga komplotan si bangsat ini? Gue kira lo cowok baik baik dan ternyata tebakan gue salah." Reygan tersenyum tipis.
Yap. Reno adalah kakak Elang. Dia hanya terpaut 1 tahun dengan adiknya itu. Tapi mereka mempunyai sifat yang berbeda. Reno di sekolah memang terlihat bijak, humble, dan gak neko- neko. Sifatnya hanya akan berubah kalau ada yang menyakiti orang yang dia sayang.
"Punya urusan apa lo sama adik gue, ha? Kalau lo mau ribut, cari lawan yang setanding sama lo. Beraninya cuma sama adik gue, Lo banci?
Reygan mengepalkan tangannya kuat, rahangnya mengeras, dan keringat bercucuran di pelipisnya.
Bughhhh
Satu pukulan di layangkan Reygan ke arah Reno, membuat cowok itu jatuh tersungkur ke tanah.
Reno kembali bangkit dan mengusap kasar darah yang mengalir di sudut bibirnya.
"SERANGG!!!!!" perintah Reno kepada anak buahnya.
Malam ini adalah malam pertarungan sengit yang menentukan siapa yang lebih kuat antara Rajawali dan Adaskar, serta membalaskan dendam Rajawali kepada Adaskar.
Adu otot terjadi diantara Reygan dan Reno, dan sepertinya mereka sama sama kuat.
Walaupun Reygan tenaganya hampir habis, ia tetep kekeh bangkit dan terus menghajar Reno.
"Kita selesaikan disini, kalau lo kalah, maka Adel akan jadi milik gue." Ucap Reno yang mengeluarkan senyum miringnya.
"ANJING LO!! JANGAN BAWA BAWA ADEL DALAM MASALAH KITA!" Reygan mulai tak terima. Ia menendang perut Reno sampai cowok itu kembali jatuh tersungkur.
Rupanya dii balik sebuah tembok, Adel menyaksikan pertarungan hebat itu. Ia tak sengaja lewat dan mendengar suara keributan. Ia mengintip di sela sela lubang yang ada pada tembok tersebut.
Tubuhnya sedikit bergetar dan ketakutan. tapi ia harus mencari cara untuk memberhentikan pertarungan itu. Ia tak mau dihadapannya ada perkelahian hebat yang bahkan bisa merenggut nyawa seseorang.
Adel mengambil nafas dalam untuk menetralkan rasa ketakutannya.
Ia memberanikan diri berjalan di tengah pertarungan."STOP!!! GUE BILANG STOP!! Teriak Adel yang cukup keras.
Hening. Semua terdiam dan memberhentikan aksinya. Seluruh mata tertuju pada seorang gadis. Reygan dan Reno sama sama terkejut melihatnya.
Mata coklat adel menatap Reygan dengan tatapan yang belum bisa diartikan. Reygan hanya menelan saliva nya dengan susah payah. Tak butuh lama, ia langsung menghampiri gadis tersebut.
"Lo ngapain disini? Mending lo pulang. Disini bukan tempat lo" Reygan menarik tangan Adel.
Gadis itu langsung menghempaskan tangan Reygan dengan kasar. "Gue kecewa sama lo Rey, dan gue juga kecewa sama kak Reno. Orang yang gue kira baik, ternyata kelakuannya sama sama brengsek ya!"
Adel menahan air matanya supaya tidak jatuh. Tapi nihil, air matanya lolos begitu saja.
"Ma-maafin gue Del, gue ngelakuin ini cuma mau balas dendam doang."
"Balas dendam? Lo kira dengan balas dendam masalah bisa clear gitu aja? Enggak Rey! Justru lo malah nambah masalah. Kan kalian bisa nyelesaiin masalah tanpa ada kekerasan kayak gini."
Reno hanya menyaksikan apa yang ada dihadapannya dan tak berkutik apapun. Image cool dan humble di mata adel kini sudah tidak ada lagi. Dan itu membuatnya sulit untuk mendapatkan hatinya.
"Sekarang semua bubar!!" Bentak Adel.
"MUNDUR!!", Perintah Reno kepada Adaskar.
"Gue antar lo pulang ya?" Reygan tak tega membiarkan gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta pulang sendiri.
"Gak perlu. Gue bisa sendiri" ketus Adel yang langsung pergi.
"Kejar bro!. Gak baik cewek pulang malem malem gini, apalagi dia sendirian" ucap Garrel.
Reygan segera menyusul Adel sebelum ia kehilangan jejak.
Karena merasa ada yang mengikuti nya, Adel menghentikan langkahnya."Lo ngapain ngikutin gue? Gue gak butuh boncengan Lo."
"Gue cuman mastiin lo pulang dengan selamat del. Em maafin gue ya, plisss" ucap reygan sambil berlutut dihadapan Adel.
Adel yang memiliki hati lembut itupun tidak tega melihat reygan.
"Berdiri lo, gausah lebay"
"Lo maafin gue?" Reygan sedikit senang.
"Gak!"
Tiba tiba senyum Reygan sedikit memudar. "Yah, gue kira lo maafin gue." ucapnya dengan lesu.
Adel menatap nanar muka Reygan yang penuh dengan luka. Walaupun ia marah sama Reygan, tapi ia tak tega dengan cowok itu.
Adel menarik tangan Reygan agar duduk di bangku warung yang tak jauh dari mereka berdiri.
"Eh eh mau kemana nih?"
Adel tidak menjawab pertanyaan Reygan.
"Lo duduk disini, dan jangan kemana mana!" Adel meninggalkan Reygan. Karena ia ingin membeli es batu untuk mengompres luka Reygan agar tidak bengkak
5 menit kemudian
"Sini" Adel memegang wajah Reygan agar sejajar dengan tubunya."Awsshhh pelan pelan Del, ini perih!" ringis reygan
"Sok sok an tawuran. Eh, gini aja udah teriak kesakitan" cibir Adel
"Namanya juga manusia. Btw, Kok lo mau obatin luka gue? katanya gak mau maafin?"
"Gue cuman gak tega aja liat muka lo yang babak belur. Entar muka lo kalau tambah jelek gimana?"
"Enak aja ngatain gue jelek, gue tuh ganteng" songong Reygan.
.....
![](https://img.wattpad.com/cover/267762094-288-k815948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan Dinata (End)
RomansaGenre : fiksi remaja, romansa. "Harga diri lebih penting daripada segala materi."- Adel. "Apa yang gue mau, harus gue dapetin!"-Reygan. Semesta mempertemukan mereka sehingga terlibat dalam skenario Tuhan. Apakah keduanya saling punya rasa? dan apaka...