TIGA PULUH TIGA

513 33 2
                                    

HAPPY READING🥰
.
...

"KAK ADEL, TUNGGU!" Asep berlari menghampiri Adel yang tengah berjalan di koridor sekolah.

"Eh iya sep, ada apa?"

"Ini ada surat buat kakak"

"Surat? dari siapa?"

"Em, kakak bukak sendiri aja ya. Aku cuman disuruh buat ngasih itu doang. Aku pergi dulu ya kak"

"Oke, makasih sep"

"Dari siapa Del?"

"Gak tau Cha, bentar gue buka dulu"

Isi surat

Aku tunggu kamu di gudang sekolah. Dan aku harap, kamu mau dateng kesini.

by: Reygan

"Gue kesana gak ya?" batin Adel

"Dari siapa Del? kok habis lo baca malah bengong. Emang apasih isi suratnya? gue juga mau liat dong"

"Eh em itu anu, bukan apa-apa kok. Gue ke toilet dulu ya, udah kebelet nih"

"Yeee, aneh tu orang"

Gudang sekolah
"Masuk gak ya? em, masuk enggak, masuk enggak? yaudah deh masuk aja" gumamnya yang sedang di ambang pintu gudang

"Kok sepi sih? apa jangan-jangan gue dikerjain Rey?"

"Hay, akhirnya kamu dateng juga. Aku kira, kamu gak akan kesini"

"To the point aja, lo mau ngomong apa?"

Reygan berjalan mendekati Adel dan langsung memeluknya dengan erat

"Maafin aku. Aku tau aku salah. Tapi yang harus kamu tau, aku beneran suka dan sayang sama kamu"

Deg

Hangat dan terasa nyaman. Pelukan itu masih tetap sama ketika Reygan memeluknya pertama kali di cafe pada saat itu

Hembusan nafas yang terasa di leher Adel, semakin yakin, bahwa cowok itu sedang benar benar jujur dalam ungkapan yang baru saja ia lontarkan

"Gue udah terlanjur sakit hati Rey, tapi gue gak bisa bohongin diri gue sendiri kalau rasa cinta gue ke elo masih tetep sama, dan gak berubah sedikitpun" batin Adel

Reygan melepas pelukannya "maafin aku ya? Plisss, aku janji gak akan mengulanginya lagi"

Adel terasa menjadi bisu sejenak. Ia tak mampu mengeluarkan kata-kata yang sebenernya ingin dia ucapkan

Adel hanya membalas dengan anggukan kepala

"Yes, beneran? makasih sayang. Jadi, hubungan kita mulai dari awal ya. Aku janji akan memperbaiki semuanya"

"Maaf Rey, gue gak bisa"

"Gak bisa kenapa?"

"Gue gak bisa ngejalanin hubungan yang sama seperti kemarin. Gue udah terlanjur trauma atas sikap lo. Gue takut, gue takut kalau gue bakal nerima sakit hati untuk yang kedua kalinya"

"Enggak sayang, kamu gak akan ngerasain sakit hati lagi. Aku janji bakal buat kamu bahagia setiap saat"

"Sorry, tapi gue tetep gak bisa. Kita sahabatan aja ya? biar enak, hehehe"

Reygan terdiam. Apa perbuatannya kemarin sangat keterlaluan?

"Kalau lo gak mau gapapa. Gue pergi dulu ya?"

"Tunggu! oke fine, aku mau jadi sahabat kamu"

Adel mengembangkan senyumnya

"Oke. Gak usah manggil aku-kamu juga kalik. Terlalu formal tau gak?"

Reygan ikut tertawa. "Iya-iya. Gue anter ke kelas ya? takutnya nanti lo pas jalan kepleset atau gak kesandung kan bisa bahaya"

"Apaansih. Kelas gue deket kalik dari gudang ini. Yaudah, gue duluan ya, bay!"

...🦋...
K

Kantin
"Yah, elo sih, mana pakek acara nyelesaiin tugas segala. Jadinya kantin udah rame kan?" omel Ocha kepada sahabatnya itu

"Yaelah, gitu aja ngomel. Maklum kalik, kalau kantinnya rame. Kalau sepi, entar kasihan penjualnya"

"Ter se rah!"

"Jangan ngambek napa! mending kita cari tempat duduk"

Ocha terlihat geram. "Mau duduk dimana, ADEL! kan tempat duduk kantinnya udah penuh semua"

Adel melihat sekeliling. "Nah--duduk disitu aja"

"What? lo gak salah? itukan tempat duduknya Reygan. Ogah banget disitu"

"Kalau lo mau pegel gara gara berdiri terus ya gapapa. Gue mau kesitu, BAY!"

Adel mulai berjalan ke arah meja yang terletak di sudut kantin. Disana, terdapat Reygan, Bima, dan Garrel yang sedang menikmati mangkok baksonya.

"Hay"

"Eh, duduk Del. Udah pesen makan belum? kalau belum, biar gue pesenin"

"Uhukkk uhukkkk" kalian udah baikan? kok bisa?"

"Ya bisalah. Mulai sekarang kita itu sahabat. Ya gak Del?"

Adel mengacungkan kedua jempol nya pertanda "iya"

"Adel, lo tega banget sih ninggalin gue sendirian. Apa yang lo lakuin itu ja--"

Hap. Satu bakso berhasil mendarat tepat di mulut Ocha

"Berisik banget sih lo! gak liat kalau disini ada orang lagi makan?"

"Apaansih Bim, main masukin bakso ke mulut gue aja. Eh, tapi baksonya enak juga sih. Bagi dong!"

Ocha langsung merebut mangkok bakso Bima, dan langsung memakannya dengan lahap

"Ih, kok bakso gue lo makan sih? Kalau mau, sono pesen! dasar cewek bar-bar!"

"Udahlah Bim, ngalah aja sama cewek"

"Kalau sama cewek lain sih gue ngalah. Tapi untuk cewek sejenis kayak Ocha, ogah banget gue ngalah"

Semua hanya tertawa setelah melihat tontonan adu bacot gratis.

"Rey, gue laper." rengek Adel dengan wajah imutnya

"Mau gue pesenin makanan? Lo mau pesen apa? biar gue yang bayar"

"Beneran? Kalau gitu, gue pesen bakso 1 mie ayam 1 sama minumnya jus jeruk"

"Siap tuan putri"

"Katanya sahabatan, tapi sikapnya masih sayang-sayangan." sindir Ocha

10 menit kemudian, pesanan Adel pun datang

"Rey," panggil Adel lagi

"Apa? Itukan makanannya udah dateng. Mau nunggu apa lagi?"

"Suapin"

"Sahabat gue yang satu ini manja banget sih? yaudah sini, gue suapin"

"Mendingan lo berdua balikan aja deh. Jangan bersembunyi di balik status sahabat lagi. Gue greget liatnya"

"Suka suka kita lah. Lo iri Cha? sono manja manjaan sama Bima aja"

"Kok Bima sih? ogah banget!"

"Awas, entar lo bisa kemakan omongan sendiri

Reygan Dinata (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang