"Del, lo dipanggil Reygan suruh ke ruang OSIS sekarang" panggil Ocha yang membuat Adel menghentikan aktivitasnya menggambarnya.
"Hadeh, oke. Makasih infonya"
Adel berjalan menuju ruang OSIS, mendapatkan semua anggota OSIS yang sudah terduduk rapi di kursi rapat.
"Loh, emangnya ada rapat OSIS?" Tanya Adel yang menatap seisi ruangan.
"Iya. Lo kemana aja? Harusnya lo itu datang tepat waktu" jawab Reygan
"Maaf, gue juga gak tau kalau ada rapat. Lagipula gak ada pengumuman di grup tuh" Adel berjalan untuk mencari kursi yang kosong.
"Lo mau kemana? Lo harusnya disini, disamping gue" ucap Reygan.
Adel hanya mendengus kesal, dan berjalan ke arah Reygan.
"Oke, sebelum kita memulai rapat pada hari ini, marilah kita berdo'a menurut agama dan kepercayaannya masing masing. Berdo'a, mulai!"
"Selesai"
"Jadi, gue mengumpulkan kalian disini mau ngumumin, kalau minggu depan sekolah kita akan mengadakan camping di hutan daerah Bandung. Jadi, gue akan bagi pengurus setiap kegiatan" ucap Reygan
Reygan mengumumkan setiap pengurus kegiatan camping.
"Oke, untuk nama yang udah gue sebutin tadi, gue harap semua dapat ngurus kegiatannya dengan baik."
"Loh, kok gue gak dapet bagian?." Tanya Adel
"Lo sama gue! karena lo adalah Waketos nya. Jadi, lo sama gue menjadi penanggung jawab semua kegiatannya" ucap Reygan
"Lah kok gitu sih? Gue pengurus konsumsi aja deh, atau gak api unggun" usual Adel
"Gak bisa! Ini udah keputusan gue. Jadi mau gak mau harus nurut"
"Males banget gue harus kerjasama sama Reygan" batin Adel.
"Yang lain ada pertanyaan?"
"Enggak Rey" jawab semua anggota, kecuali Adel.
"Kalau gak ada, rapat hari ini gue tutup. Makasih atas waktunya"
...🦋...
Sedari tadi, Adel hanya mengerucutkan bibirnya. Mood nya hari ini sudah dirusak Reygan.
Ketika berjalan di koridor, tangannya dicekal oleh seseorang.
"Lo kenapa?" Tanya Reygan
"Gapapa" jawab Adel yang melepas cekalan Reygan
"Nanti pulang sama gue ya?"
"Gak, makasih tawarannya"
"Lo kenapa sih? Emang gue ada salah sama lo?"
"Pikir aja sendiri! Udah ah, gue mau ke kelas" Adel berjalan mendahului Reygan.
Akan tetapi, Reygan menghadang langkah Adel, yang membuat Adel berhenti mendadak. Sehingga tidak ada jarak diantara mereka.
"Jantung gue, plisss jangan disko" batin Adel
"Ada apalagi sih Rey? Kalau mau ngomong, cepetan ngomong! Gue buru buru mau ke kelas"
"Em, kita beli peralatan camping nya bareng ya"
"Iya, gampang. Udah kan? Sono minggir" Adel mendorong tubuh Reygan, agar dapat memberikannya jalan.
"Oke. Silahkan lewat, tuan putri"
...🦋...
Brakkkk
"Astaghfirullah, Del, lo dateng dateng bukannya ngucap salam, malah gebrak meja."
"Ya maaf Cha. Habisnya gue kesel banget sama si Reygan"
"Reygan? Emangnya dia ngapain lo?"
"Nih ya, masa gue disuruh dampingin dia buat jadi penanggung jawab semua kegiatan camping minggu depan"
"Owhh camping. HAH? CAMPING? BENERAN?"
"Iya" jawab Adel
"Wihhh seru tuh"
"Seru dari Hongkong! Adanya malapetaka buat gue. Bayangin, kalau gue harus kerjasama sama Reygan. Adanya sih, gue sama dia ribut terus."
"Ya gapapa kalik Del, kan Lo Waketos. Jadi harus dampingin Ketos nya. Udah, terima aja apa susahnya sih?"
"Tapi kan Cha-- gue gak mau"
TBC❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan Dinata (End)
RomanceGenre : fiksi remaja, romansa. "Harga diri lebih penting daripada segala materi."- Adel. "Apa yang gue mau, harus gue dapetin!"-Reygan. Semesta mempertemukan mereka sehingga terlibat dalam skenario Tuhan. Apakah keduanya saling punya rasa? dan apaka...