"Baik anak anak, untuk kegiatan terakhir kita kali ini adalah jurit malam. Kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari 4 anggota. Untuk kelompok nya, ibu akan sebutkan--"
Kelompok 1: Reygan, Adel, Barra, dan juga Ocha
Kelompok 2: Garrel, Ahmad, Audi, dan Sasa.
Kelompok 3-- dan seterusnya...
"Tugas kalian adalah mencari 5 bintang yang sudah disebar di dalam hutan. Dan jangan lupa, untuk tetap mengikuti arah peta yang sudah kalian bawa"
"Bu, ini gak ada kegiatan lain apa? Masa' harus jurit malam sih. Entar kalau saya diculik hantu gimana?" Protes Ocha
"Yaelah Cha, yang ada tuh, hantunya ogah buat nyulik Lo! Elo kan lebih serem" ucap Barra
"Sekate-kate lu kalo ngomong. Muka gue itu bukan serem, tapi cantik. C.A.N.T.I.K!! You know Bar?"
Barra mencibirkan bibirnya "seterah lo Cha, penting lo bahagia"
"Bagosss, cowok itu harus ngalah sama cewek." ocha menyodorkan jari jempolnya ke depan muka Barra.
"Emang ya, cowok slalu salah dimata cewek"
...🦋...
"Muka lo kenapa tegang banget Del, takut ya? Kalau takut, sini pegang tangan gue" kata Reygan
"Bilang aja modus! Siapa juga yang takut sih, mana ada sejarahnya seorang Adel takut"
"Beneran? Entar kalau hantunya nongol, jangan peluk gue ya? Awas aja kalau meluk"
"Dih ya engg--"
Belum sempat Adel melanjutkan bicaranya, dari arah depan muncul pocong yang mengagetkan mereka ber 4. Eitsss pocong bo'ongan ya..
Adel yang kaget pun langsung memeluk Reygan. "Aaaaaaaaaa bunda, Adel takut. A--adel mau pulang, Adel gak mau disini"
"Eum--tadi siapa ya, yang katanya gak takut, terus sok berani, siapa tuh?"
"R--rey g--gue takut hiks hiks hiks"
Reygan terkejut ketika mendengar suara Adel yang seperti menahan tangis. Sepertinya gadisnya itu benar benar ketakutan.
Ia langsung mengengkat dagu Adel, agar bisa sejajar menatapnya.
"Udah ya, jangan nangis, entar cantiknya hilang loh. Lagipula pocong nya udah pergi kok" Reygan mengusap tetesan air mata yang jatuh membasahi pipi Adel.
"T--tapi g--gue takut Rey" ucap Adel yang masih terbata-bata
"Udah, tenang aja, gue akan lindungin lo. Jangan jauh jauh dari gue! entar kalau diculik setan, emangnya mau?"
"Ih elo mah gitu"
"Bercanda doang Del. Sini tangan lo"
"Buat?"
"Ya mau gue gandeng lah, entar takutnya elo nglayap sampai kemana mana"
"Enak aja!"
"Ekhem, bapak--ibu, bucinnya diudahin dulu ya, ini misi nya mau dilanjutinya apa tidak?"
"Yaelah ganggu banget sih lo, Bar! Iya-iya nih mau di lanjut. Sekarang kita eeee-- ke arah kanan"
"Eh itu kayaknya ada Bintang deh"
"Mana Cha? Mana?"
"Itu" Occha menunjuk langit yang sedang dipenuhi dengan bintang"
"Yeee, lo mau nglawak atau gimana sih? Kan kita nyarinya bintang bo'ongan. Bukan bintang beneran" jawab Barra
"Iya, gue tau. Kan daritadi kita muter" tuh, nah mending kita istirahat, sambil ngeliatin bintang. Siapa tau, entar ada bintang jatuh. Lagipula sisa waktunya juga masih banyak."
"Ide lo bagus juga. Yok Del, kita duduk disana" Reygan menggeret tangan Adel untuk mencari tempat yang nyaman
"Lah, tu berdua main nyelonong aja"
"Udah, mending kita duduk disitu aja" ajak Barra
"Yaudah deh, tapi jangan modus ya!"
"Iya-iya. Galak amat si Lo!"
Reygan--Adel
Keduanya tengah menikmati indahnya malam yang dipenuhi bintang, dan tak lupa bulan yang selalu menemaninya."Del, Lo tau gak? Dari sekian ratus bahkan berjuta banyak bintang yang ada di langit, hanya ada 1 bintang yang berhasil bikin gue takjub dan bahkan seketika buat gue jadi amnesia pada dunia"
"Kok bisa gitu? Emang nya--"
Next di part selanjutnya😌
Jangan lupa vote and comment ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan Dinata (End)
RomanceGenre : fiksi remaja, romansa. "Harga diri lebih penting daripada segala materi."- Adel. "Apa yang gue mau, harus gue dapetin!"-Reygan. Semesta mempertemukan mereka sehingga terlibat dalam skenario Tuhan. Apakah keduanya saling punya rasa? dan apaka...