Adelia Bulan Permata, selamat! karena lo udah bikin gue jatuh cinta.
-Reygan
Keesokan harinya, semua siswa/siswi VGS sudah berkumpul di halaman sekolah, dengan membawa peralatan camping mereka masing masing.
"Aduh Cha, lo mau camping apa mau pindahan sih? Barang lo banyak amat, tuh koper isinya juga apaan coba?" Tanya Adel
"Ya mau camping lah. Gue itu harus mempersiapkan segala kebutuhan gue selama di hutan nanti. Ingat kata pepatah Del, 'sedia payung sebelum hujan' "
Adel memutar bola matanya malas
"Sini, barang lo biar gue bawain"
"Eh kak Reno, gausah repot-repot kak, makasih"
"Udah gapapa, sini. Gue takut kalau elo kecapean"
"Wahhh apa apaan nih?" ucap Reygan yang baru datang.
"Lo yang apa apaan, dateng dateng main nyamber aja!"
"Lah elu ngapain disini? Kan kelompok lu disana. Hustt hustt sana" usir Reygan
"Ya suka suka gue lah mau dimana aja. Toh, belum berangkat naik bus"
"Alesan aja lu! Udah sono pergi jauh jauh. Mata gue sepet kalau lihat muka lu"
"Heh, sama kakel tuh yang sopan!"
"Sopan? Ogah!"
"Udah, udah. Kak Ren, sini tas aku. Aku bisa bawa sendiri kok"
"Tapi Del---"
"Tuh, Adel nya gak mau. Jadi jangan dipaksa"
"Gak usah ikut campur! Em yaudah deh, nih. Aku kesana dulu ya. Inget, jangan capek capek" Ucap Reno
"Ingit jingin cipik cipik" cibir Reygan yang mendapatkan tatapan sinis dari Reno
"Jadi elu enak ya Del, diperebutkan 2 most wanted VGS" samber Ocha.
"Dih, enak apanya? Yang ada gue pusing. Mereka berdua kalau ketemu pasti ujung ujungnya ribut" bisik Adel.
...🦋...
Di dalam bus
"Del, lo duduk disamping gue, dan gak ada penolakan!"
"Dih maksa! Lagian kenapa sih, kelas gue sama kelas lo digabung?"
"Ya mana gue tau, mungkin ini yang dinamakan jodoh" Reygan tersenyum manis
"Jodoh, jodoh lambemu. Minggir! gue mau duduk deket jendela"
"Asiyap, silahkan duduk sayang"
"Kalau lo manggil gue itu lagi, gue dengan segan akan bunuh Lo!"
"Ihhhh mbaknya sadis amat" Reygan hanya bisa bergedik ngeri.
Sepanjang perjalanan, Reygan terus memandang wajah Adel yang sedang tidur pulas di pundaknya
Ya bukan kemauan Adel sendiri sih, tadi Adel tidur dengan kepalanya yang bersandar di Jendela. Karena Reygan tidak tega melihatnya, jadi ia mengalihkan senderan nya ke pundak nya-- biar lebih nyaman.
"Sekarang kita emang pacar pura pura Del. Tapi nanti, kita akan jadi pacar resmi, sekalian jadi teman hidup" gumam Reygan sambil mengelus pucuk rambut gadis yang berada di sampingnya.
"Pokoknya di hutan nanti, gue akan selalu ngejaga dan ngelindungin lo. Entah perasaan gue atau cuman kebetulan aja, gue takut terjadi hal yang buruk aja sama lo" sambung Reygan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan Dinata (End)
RomanceGenre : fiksi remaja, romansa. "Harga diri lebih penting daripada segala materi."- Adel. "Apa yang gue mau, harus gue dapetin!"-Reygan. Semesta mempertemukan mereka sehingga terlibat dalam skenario Tuhan. Apakah keduanya saling punya rasa? dan apaka...